Bisnis.com, KUALA LUMPUR – Jika dua benda terfoto secara samar oleh satelit benar bagian dari pesawat MAS-MH370, pengungkapan atas peristiwa tragis itu masih butuh waktu.
Para ilmuwan masih harus menyelesaikan tugas berat, menemukan dan memulihkan peranti perekam yang berisi petunjuk mengapa pesawat MH370 bisa hilang. Masalahnya, temuan benda yang diumumkan Tony Abbot pada Kamis (20/3/2014) bisa saja sudah berpindah atau hilang.
Dengan hanya sedikit pengetahuan yang menjelaskan mengapa pesawat tujuan Beijing dari Kuala Lumpur itu mengubah arah dan menghilang setelah meninggalkan Kuala Lumpur pada 8 Maret lalu, temuan kotak hitam menjadi satu-satunya harapan paling masuk akal untuk mengungkap apa yang terjadi pada pesawat pembawa 239 perumpang itu.
PM Australia, Kamis (20/3/2014) menyebutkan ihwal temuan benda di Samudera Hindia yang mungkin bagian dari pesawat. Lokasi temua berada sekitar 2.5000 km atau 1.500 mil selatan Perth, di atas punggungan gunung vulkanik, di perairan yang diperkirakan berkedalaman 2.500 hingga 4.000 meter atau 8.200 hingga 13.120 kaki.
Area tempat ditemukannya benda yang diduga puing MH370 tidak mudah untuk dicapai.
“Bisa jadi lokasinya sulit dijangkau. Mungkin saja angin di sana bertiup sangat kencang, dan bisa juga tenang,” ujar David Gallo, direktur peroyek khusus di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) di Falmouth, Massachusetts, terkait kondisi umum lokasi temuan benda yang diduga terkait MH370.
Misteri MH370 membuat publik kembali mengingat kecelakaan pesawt Air France pada 2009.
Kasus itu membuat para penyelidik kebingungan hingga akhirnya sebuah misi yang dipimpin WHOI berhasil menemukan kotak hitam pada perairan berkedalaman 3.900 meter atau 12.800 kaki.
Bedanya, para penyelidik pada kasus AirFrance 447 mengetahui secara kasar dimana pesawat itu berada setelah terempas ke Samudera Atlantik pada malam badai bulan Juni 2009.
Hal itu berbeda dengan pencairan terhadap MH370, hingga kini belum diketahui keberadaan pesawat naas tersebut.
“Jika sudah bisa dipastikan bahwa benda yang ditemukan terkait MH370, langkap pertama yang harus dilakukan adalah mendapatkannya dan mencatat setiap serpihan serta memperhatikan seberapa tinggi atau seberapa rendah ia berada di air. Ini akan membantu memperkirakan bagaimana benda itu bergerak dan bagaimana pula dorongan angin yang terjadi,” ujar Gallo yang turut ambil bagian dalam pencarian pesawat Air France.
Masalahnya kini, tim pencari juga harus buru-buru menemukan serpihan yang tertangkap satelit.
Tidak ada jaminan bahwa temuan pada 16 Maret, atau 4 hari sebelum diumumkan Tony Abbott, tetap berada di lokasi yang sama.
Tiupan angin dan lokasi yang dikenal sebagai wilayah pusaran air itu bisa saja telah memindahkan bahkan mungkin saja menghilangkan benda yang sempat menimbulkan harapan tersebut.
Pencarian yang dilanjutkan hari ini, Jumat (21/3/2014) akan menjadi bagian penting dalam pencarian MH370 lebih lanjut.
, KUALA LUMPUR – Jika dua benda terfoto secara samar oleh satelit benar bagian dari pesawat MAS-MH370, pengungkapan atas peristiwa tragis itu masih butuh waktu.
Para ilmuwan masih harus menyelesaikan tugas berat, menemukan dan memulihkan peranti perekam yang berisi petunjuk mengapa pesawat MH370 bisa hilang.
Dengan hanya sedikit pengetahuan yang menjelaskan mengapa pesawat tujuan Beijing dari Kuala Lumpur itu mengubah arah dan menghilang setelah meninggalkan Kuala Lumpur pada 8 Maret lalu, temuan kotak hitam menjadi satu-satunya harapan paling masuk akan untuk mengungkap apa yang terjadi pada pesawat pembawa 239 perumpang itu.
PM Australia, Kamis (20/3/2014) menyebutkan ihwal temuan benda di Samudera Hindia yang mungkin bagian dari pesawat. Lokasi temua berada sekitar 2.5000 km atau 1.500 mil selatan Perth, di atas punggungan gunung vulkanik, di perairan yang diperkirakan berkedalaman 2.500 hingga 4.000 meter atau 8.200 hingga 13.120 kaki.
Area tempat ditemukannya benda yang diduga puing MH370 tidak mudah untuk dicapai.
“Bisa jadi lokasinya sulit dijangkau. Mungkin saja angin di sana bertiup sangat kencang, dan bisa juga tenang,” ujar David Gallo, direktur peroyek khusus di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) di Falmouth, Massachusetts, terkait kondisi umum lokasi temuan benda yang diduga terkait MH370.
Misteri MH370 membuat publik kembali mengingat kecelakaan pesawt Air France pada 2009.
Kasus itu membuat para penyelidik kebingungan hingga akhirnya sebuah misi yang dipimpin WHOI berhasil menemukan kotak hitam pada perairan berkedalaman 3.900 meter atau 12.800 kaki.
Bedanya, para penyelidik pada kasus AirFrance 447 mengetahui secara kasar dimana pesawat itu berada setelah terempas ke Samudera Atlantik pada malam badai bulan Juni 2009.
Hal itu berbeda dengan pencairan terhadap MH370, hingga kini belum diketahui keberadaan pesawat naas tersebut.
“Jika sudah bisa dipastikan bahwa benda yang ditemukan terkait MH370, langkap pertama yang harus dilakukan adalah mendapatkannya dan mencatat setiap serpihan serta memperhatikan seberapa tinggi atau seberapa rendah ia berada di air. Ini akan membantu memperkirakan bagaimana benda itu bergerak dan bagaimana pula dorongan angin yang terjadi,” ujar Gallo yang turut ambil bagian dalam pencarian pesawat Air France.
Masalahnya kini, tim pencari juga harus buru-buru menemukan serpihan yang tertangkap satelit.
Tidak ada jaminan bahwa temuan pada 16 Maret, atau 4 hari sebelum diumumkan Tony Abbott, tetap berada di lokasi yang sama.
Tiupan angin dan lokasi yang dikenal sebagai wilayah pusaran air itu bisa saja telah memindahkan bahkan mungkin saja menghilangkan benda yang sempat menimbulkan harapan tersebut.
Seperti diberitakan terdahulu, objek yang dicurigai terkait dengan MH370 itu terlihat wilayah yang dikenal sebagai jantung pusaran air di Samudera Hindia yang dikenal dengan sebutan Indian Ocean Gyre.
Pencarian yang dilanjutkan hari ini, Jumat (21/3/2014) akan menjadi bagian penting dalam pencarian MH370.