Bisnis.com, WASHINGTON – Puing di Samudera Hindia yang diduga terkait dengan pesawat MAS-MH370 ternyata ditemukan 4 hari sebelum pengumuman resmi.
DigitalGloba, perusahaan pencitraan satelit yang berbasis di Colorado, Amerika Serikat, menyebutkan penemuan puing di Samudera Hindia terjadi pada 16 Maret 2014, empat hari sebelum PM Australia Tony Abbott membuat pernyataan di depan Parlemen Australia.
DigitalGlobe, Kamis (20/3/2014), menyebutkan analisis temuan puing di Samudera Hindia berlangsung lama.
“Karena luasnya wilayah pencarian, dibutuhkan waktu yang lebih panjang untuk melakukan analisis,” ujar juru bicara DigitalGloba Turner Brinton.
Brinton menyebutkan bahwa perusahaan pencitraan satelit dengan kemampuan menangkap gambar dalam resolusi tinggi itu setiap hari menangkap lebih dari 3 juta kilometer persegi wilayah di bumi.
“Volume itu terlalu luas untuk ditelusuri secara seketika tanpa ada rencana awal titik mana dulu yang akan dilihat,” ujarnya.
Banyaknya citra atau imej yang terdapat di Samudera Hindia memperlambat upaya dalam memastikan bahwa puing yang ditemukan, seperti diumumkan Kamis kemarin, berasal dari pesawat Malaysia Airlines 370 yang hilang hampir selama 2 pekan.
DigitalGlobe Inc., yang berpusat di Colorado, mengumpulkan hasil pencitraan dari pemerintah AS dan negara lain, juga dari perusahaan swasta, memberikan konfirmasi pada Kamis bahwa pihaknya sudah mengumpulkan sejumlah citra satelit pada 16 Maret.
Pihak DigitalGlobe menyebutkan, Pemerintah Australia mulai melakukan penyisiran Samudera Hindia melalui pencitraan satelit beberapa hari belakangan.
Hal itu dilakukan setelah pencarian besar-besaran dilakukan dunia internasional di kawasan selatan Samudera Hindia dan perairan dekat Australia.
MAS-MH370 meninggalkan Kuala Lumpur pada Sabtu 8 Maret menuju Beijing bersama 239 penumpang di dalamnya dan hilang setelah sekitar satu jam penerbangan.
Sementara itu, pihak Australia mengingatkan puing yang ditemukan satelit itu bisa saja tidak terkait dengan pesawat MAS-MH370 yang hilang.
Objek berukuran besar yang disebutkan pejabat Australia ditemukan satelit empat hari lalu dan merupakan temuan yang paling menjanjikan dari hari-hari pencarian di wilayah yang luas melalui pengamatan dari pesawat.
Objek yang ditemukan 4 hari lalu itu berukuran panjang sekitar 24 meter atau 79 kaki dan terapung pada permukaan air berkedalaman ribuan meter, ujar pejabat Australia.
Objek kedua diperkirakan berukuran panjang 5 meter atau 16 kaki.
Brinton menolak berkomentar saat ditanya apakah puing-puing tersebut ditemukan langsung analis DigitalGloba, oleh analis pemerintah, atau oleh pengguna Internet yang turut melakukan pencarian melalui program pencarian beramai-ramai yang diluncurkan perusahaan itu dalam mencari keberadaan pesawat yang hilang tersebut.
