Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENCARIAN MH 370: Keluaga Penumpang Siap Diberangkatkan Ke Australia

Malaysia Airlines (MAS) siap menerbangkan keluarga penumpang dan awak pesawat yang hilang ke Australia jika dua benda yang diambil pada citra satelit di Samudera Hindia selatan dipastikan milik pesawat MH 370 yang hilang sejak 8 Maret 2014.
Inilah peta pencarian puing yang diduga milik MH 370 dan tertangkap satelit Australia/Reuters
Inilah peta pencarian puing yang diduga milik MH 370 dan tertangkap satelit Australia/Reuters

Bisnis.com, SEPANG -  Malaysia Airlines (MAS)  siap menerbangkan keluarga penumpang dan awak pesawat yang hilang ke Australia jika dua benda yang diambil oleh citra satelit di Samudera Hindia selatan  dipastikan milik  pesawat MH 370 yang hilang sejak 8 Maret 2014.

CEO MAS Ahmad Jauhari Yahya mengatakan keluarga dari 239 penumpang dan awak  selalu menjadi prioritas utama bagi maskapai.

"Dengan asumsi posisi pesawat  telah dikonfirmasi  di suatu tempat dekat dengan Australia, kami jelas akan membuat pengaturan untuk terbang berikutnya," katanya.

Dia berbicara pada media briefing  harian mengenai perkembangan terbaru  pencarian  pesawat, yang juga dihadiri oleh Menteri Transportasi  Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein, Menteri Luar Negeri Datuk Seri Anifah Aman dan Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Datuk Azharuddin Abdul Rahman.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott hari ini, Kamis (20/3/2014) mengatakan di Canberra  bahwa citra satelit menunjukkan dua objek yang dapat dikaitkan dengan pesawat Malaysia yang menghilang pada  8 Maret.

Ahmad Jauhari mengatakan MAS telah berkomitmen untuk menyediakan keluarga dengan informasi yang akurat dan up-to-date, sampai dua atau tiga kali sehari.

Sementara itu, Hishammuddin memberikan jaminan bahwa keluarga akan menjadi yang pertama untuk diberitahu jika ada konfirmasi pada citra satelit atau perkembangan terbaru dalam operasi SAR, yang memasuki hari ke-13, hari ini.

"Breaking news yang kredibel hari ini adalah mengenai citra satelit. Saya langsung  benak keluarga. Saya berpikir bahwa begitu ada informasi up date masuk, keluarga akan menjadi yang pertama memperoleh informasi,"katanya sambil menambahkan bahwa simpati yang mendalam selalu kepada keluarga.

Dia mencatat bahwa itu bukan tugas yang mudah untuk berurusan dengan keluarga yang bingung, dan pihak berwenang sekarang belajar dari pengalaman Badan Keselamatan Penerbangan Prancis (BEA) tentang bagaimana mengatasi situasi ini.

"Hal ini sangat sulit (untuk berurusan dengan keluarga). Saya berbicara dengan tim Prancis yang harus berurusan dengan keluarga para penumpang Air France 447 selama dua tahun setelah kecelakaan (2009)," katanya.

Tim BEA tiba pada  Senin (17/3/2014) untuk membantu tim investigasi internasional yang dipimpin Malaysia  dalam pencarian pesawat yang hilang, dengan fokus  pencarian di bawah laut.

Pada  2009, tim BEA terlibat dengan kecelakaan Air France 447  yang menewaskan semua 228 orang di atas kapal, dan blackbox dari pesawat malang itu ditemukan dua tahun setelah tragedi itu.

Hishammuddin juga mengatakan pemberian informasi yang akurat dan up-to-date kepada keluarga juga menjadi perhatian utama mereka, yang mendorong penyebaran tim tingkat tinggi ke Beijing malam ini.

"Para wakil dari Pemerintah Malaysia sudah berbicara kepada keluarga, yang dipimpin oleh utusan khusus Perdana Menteri China (Tan Sri Ong Ka Ting).

"Pejabat dari Kedutaan Besar China juga membantu dengan memimpin briefing bagi keluarga China yang ada di sini di Kuala Lumpur," katanya.

Beijing- terkait  dengan pesawat Boeing 777-200ER, dengan 227 penumpang dan 12 awak, yang menghilang sekitar satu jam setelah meninggalkan Bandara Internasional KL pada 00:41 pada  8 Maret. Pesawat  dijadwalkan tiba di Beijing pukul 6.30 pagi, pada hari yang sama.

Sebuah pencarian pesawat dilakukan  di Laut Cina Selatan, tapi daerah pencarian diperluas  menutupi semua  kawasan  barat dari Malaysia, termasuk Samudra Hindia, ketika diketahui bahwa pesawat telah menyimpang dari jalur setelah seseorang dengan sengaja mematikan sistem komunikasi di atas kapal, dan pesawat telah terbang selama tujuh jam setelah itu.

Pencarian kemudian difokuskan pada dua koridor, yakni koridor utara yang membentang dari perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan ke utara Thailand, dan koridor selatan yang membentang dari Indonesia ke Samudera Hindia selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Bernama
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper