Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Bergulir, Sulut Targetkan Serap Rp65 miliar

Kementerian Koperasi dan UMKM menargetkan dapat menyalurkan Rp65 milar di Sulut melalui program dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Dana bergulir untuk UMKM/Bisnis
Dana bergulir untuk UMKM/Bisnis

Bisnis.com,  MANADO—Kementerian Koperasi dan UMKM menargetkan dapat menyalurkan Rp65 milar di Sulut melalui program dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM). Jumlah itu naik 86% dibandingkan dengan alokasi untuk Sulut pada tahun sebelumnya.

Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM, Sutowo mengatakan Sulut termasuk 10 provinsi yang jumlah realisasi penyaluran dana paling sedikit. Tahun lalu dialokasikan Rp35 miliar tetapi yang terserap masih sangat kecil. Total selama 5 tahun terakhir, dana bergulir yang tererap di Sulut hanya Rp8,5 miliar.

“Sangat rendah jika dibandingkan dengan Jawa Timur atau Jawa Tengah yang dalam setahun bisa terserap lebih dari Rp100 miliar. Permasalahan ada di manajemen koperasi dan UMKM yang masih lemah,” ujarnya di Manado, Rabu (19/3/2014).

Sutowo menjelaskan selain masalah manajemen, permasalahan lain yang dihadapai di 10 provinsi yang masih rendah penyerapan dana bergulir ialah terlalu sering terjadi pergantian kepada Dinas Koperasi dan UMKM.

Akibatnya, program pembinaan sulit berjalan dan sering mandek. Adapun, beberapa provinsi yang juga masuk dalam kategori paling rendah penyerapan dana bergulir ialah Ambon, Malaku Utara, Kendari, Sorong, Bengkulu, Aceh, dan Riau.

Sutowo tidak menampik target penyaluran Rp65 miliar cukup sulit mengingat kinerja selama 5 tahun terakhir yang minim penyerapan. Namun, alokasi dana itu sudah mempertimbangkan kemampuan Sulut yang memiliki 15 koperasi.

“Pendekatan alokasi dana ialah kuota dan Sulut dapat Rp65 miliar, tetapi penyerapan sangat tergantung dari kinerja koperasi dan UMKM. Kalau bisa terserap lebih pun, kami siap,” tuturnya.

Sutowo menyebutkan pendekatan kuota dilakukan karena dana APBN yang dialokasikan untuk LPDB-KUMKM naik signifikan. Pada tahun ini LPDB-KUMKM mendapat alokasi dana sebesar Rp2,65 triliun atau naik 37,57% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,926 triliun.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sulut Sanny Parengkuan mengatakan masih minimnya penyerapan dana bergulir di Sulut karena pelaku UMKM dan Koperasi belum memahami dengan baik adanya fasilitas pembiayaan murah dari Kementerian Koperasi dan UMKM.

“Sulut belum memanfaatkan pembiayaan murah ini dengan optimal. Apakah karena malas cari informasi? Saya harap ke depan bisa lebih memanfaatkan dana bergulir ini,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper