Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesawat Malaysia Airlines Hilang: Radar Militer Thailand Tangkap Blip MH-370

Sepuluh hari setelah pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 hilang, militer Thailand mengaku radarnya menangkap blip dari pesawat hilang itu namun tidak melaporkannya karena saat itu mereka tidak mempedulikannya, lapor New Straits Times dalam lamannya.
Jalur Boeing 777-200 Malaysia Airlines MH 370/JIBI
Jalur Boeing 777-200 Malaysia Airlines MH 370/JIBI

Bisnis.com, Kuala Lumpur -  Sepuluh hari setelah pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 hilang, militer Thailand mengaku radarnya menangkap blip dari pesawat hilang itu namun tidak melaporkannya karena saat itu mereka tidak mempedulikannya, lapor New Straits Times dalam lamannya.

Objek tak dikenal itu mengarah Selat Malaka beberapa menit setelah sinyal transponder pesawat Malaysia Airlines itu menghilang.

Juru bicara Angkatan Udara Thailand Marsekal Muda Montol Suchookorn mengatakan militer Thailand tidak tahu apakah pesawat yang terdeteksi radarnya itu adalah MH370.

Kelambanan Thailand memberitahukan informasi ini menimbulkan pertanyaan seputar tingkat kemauan sejumlah negara dalam berbagi data pertahanannya.

Padahal, paling tidak, kata para pakar, data radar bisa menghemat waktu pencarian yang sebelumnya difokuskan di Laut China Selatan, bermil-mil dari Samudera Hindia.

Montol mengatakan pada pukul 01:28 pagi, radar militer Thailand mendeteksi sebuah sinyal yang bukan sinyal normal, yaitu sebuah pesawat terbang pada arah berlawanan dari (rute sebenarnya) pesawat MH370 untuk kembali ke arah Kuala Lumpur.

Pesawat itu kemudian berbelok ke kanan menuju Butterworth, sebuah kota di Malaysia yang berada di tepi Selat Malaka. Sinyal radar itu tidak sering dan tidak memasukkan data seperti nomor penerbangan.

Ketika ditanya mengapa baru sekarang menyampaikan informasi ini, Montol mengatakan, "Karena saat itu kami tidak begitu perhatian. Angkatan Udara Kerajaan Thai hanya mencermatinya setelah ada ancaman terhadap negara kami."

New Straits Times melaporkan, dia mengatakan pesawat itu tidak memasuki wilayah udara Thailand, apalagi permintaan Malaysia pada awalnya tidak begitu jelas meminta informasi apa.

"Ketika mereka (Malaysia) bertanya kembali dan lalu ada informasi baru serta asumsi dari Perdana Menteri (Malaysia) Datuk Seri Najib Razak, kami melihat kembali informasi kami," kata Montol. "Tak membutuhkan waktu lama bagi kami untuk memahaminya, kendati ini memerlukan para pakar untuk mendalaminya."(Antara/ New Straits Times/AFP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper