Bisnis.com, JAKARTA — Demi menjangkau anak-anak yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang SMA akibat faktor ekonomi, drop out maupun keterbatasan akses, pemerintah berencana meluncurkan Sekolah Menengah Terbuka Jarak Jauh pada Mei 2014 mendatang.
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Achmad Jazzidie mengatakan sekolah menengah terbuka tersebut mengutamakan prinsip belajar mandiri dengan bimbingan tatap muka dan online secara terbatas.
“Sekolah menengah terbuka itu merupakan layanan khusus pada jalur formal yang diselenggarakan oleh sekolah regular sebagai sekolah induk dan menjadi bagian dari sekolah regular tersebut,” katanya dikutip dari laman Setkab, Selasa (18/3/2014).
Berdasarkan Peraturan Mendikbud No.72/2013, sekolah menengah terbuka adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari sekolah induk yang menyelenggarakan pendidikannya, menggunakan metode belajar mandiri.
Achmad menuturkan sekolah menengah terbuka jarak jauh akan diluncurkan pada Mei 2014, dan pada 1 Juli 2014 akan dimulai penerimaan siswa baru. Adapun implementasi rintisan program tersebut akan dilakukan di lima sekolah tahun ini.
Sekolahsekolah tersebut a.l. SMA Negeri 1 Kepanjen, Malang, Jawa Timur, SMA Negeri 2 Padalarang, Jawa Barat, SMA Negeri 1 Gambut, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, SMA Negeri 12 Merangin, Jambi, dan SMA Negeri 1 Narmada, Mataram, NTB.
Pendaftaran sekolah menengah terbuka atau SMA Terbuka dilakukan secara online, dan dapat pula dilakukan langsung ke sekolah induk. Rencananya, model penyelenggaraan sekolah menengah terbuka dibagi menjadi tiga pengembangan.
SMA Terbuka ini diprioritaskan untuk siswa yang memiliki ketidakmampuan ekonomi atau kaum Dhuafa, dan kesulitan secara geografis. Adapun, setiap siswa akan mendapatkan beasiswa tiap tahun, sehingga jumlah penerimaan siswa dibatasi sebesar 200 siswa per sekolah di awal pendirian.