Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitung Akan Reklamasi Pantai Tanjung Merah 1. 000 ha

Pemkot Bitung menegaskan telah menyiapkan lahan untuk proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Pemkot telah membebaskan lahan salsa 534 ha dan menyediakan lahan tambahan seluas 1.000 ha dengan cara melakukan reklamasi pantai Tanjung Merah.
Pantai Tanjung Merah Bitung
Pantai Tanjung Merah Bitung

Bisnis.com, MANADO - Pemkot Bitung menegaskan telah menyiapkan lahan untuk proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Pemkot telah membebaskan lahan salsa 534 ha dan menyediakan lahan tambahan seluas 1.000 ha dengan cara melakukan reklamasi pantai Tanjung Merah.

Sekertaris Pemkot Bitung Edison Humiang mengatakan kajian untuk reklamasi pantai sudah dilakukan. Kajian itu melibatkan beberapa tim pakar untuk merumuskan Amdal sehingga meminimalisir kerusakan lingkungan ekosistem laut.

"Tahap I sudah selesai yakni 534 ha. Selanjutnya setelah KEK ditetapkan kami akan reklamasi pantai di Tanjung Merah seluas 1.000 ha," ujarnya kepada Bisnis, Kamis malam (6/3/2014).

Menurut rencana, di lokasi reklamsi itu bakal berdiri sejumlah fasilitas pendukung pelabuhan Internasional Bitung. Beberapa fasilitas itu antara lain Main Line Operator (MLO) atau kantor pengelola pelabuhan internasional, fasilias pendukung MLO dan fasilitas tambahan lainnya.

Edison mengatakan pihaknya juga  mengalokasikan lahan seluas 10 ha di kawasan reklamasi untuk tempat perbaikan kapal. Galangan kapal itu menjadi salah satu fasilitas penting untuk menunjang aktivitas pelabuhan Internasional Bitung.

Adapun, hingga sejauh ini sudah terdapat 17 investor yang telah melalukan MoU dengan pemkot Bitung untuk melakukan investasi di KEK Bitung. Mayoritas perusahaan itu menyasar sektor perikanan dan perkebunan yang merupakan komoditi andalan provinsi Nyiur Melambai.

Selain menyiapkan pembebasan lahan, Edison menuturkan Pemkot Bitung juga telah menyiapkan SDM dengan mengirim 6 orang untuk belajar pengelolahan kawasan di Jakarta. Tim yang sama dijadwalkan akan melakukan studi banding di Jepang pada April mendatang.  "Tim ini kemungkinan akan gabung dalam badan kawasan yakni BUMD Sulut yang saat ini tengah dibahas di DPRD," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper