Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HEBOH GUNUNG CIREMAI: Diisukan Dijual Rp60 Triliun, Aher: Itu Berita Bohong (1)

HEBOH GUNUNG CIREMAI: Diisukan Dijual Rp60 Triliun, Aher: Itu Berita Bohong (1)
Gunung Ciremai/ilustrasi
Gunung Ciremai/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Publik tiba-tiba dihebohkan oleh isu yang menyebutkan Gunung Ciremai dijual sebesar Rp60 Triliun kepada Chevron, perusahaan minyak dan gas multinasional.

Menanggapi beredarnya isu tersebut, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menegaskan tersebarnya pesan berantai di media sosial dan 
Blackberry Messengger (BBM) adalah berita bohong. "Saya sudah baca, isinya hoax semua," kata Aher dalam penjelasannya di chirpstory.com.

Dia mengemukakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.424/2004 tentang penetapan Kawasan Hutan Gunung Ciremai sebagai Taman Nasional, tidak boleh ada pemanfaatan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai selain untuk sektor kehutanan. "Apalagi dijual".

Berikut ini penjelasan lengkap Aher:

  • Ada berita di FB, BBM, dll. tentang penjualan gunung ciremai 60T. Saya sudah baca, dan isinya HOAX semua
  • Tidak boleh ada pemanfaatan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai selain untuk sektor Kehutanan, apalagi dijual
  • Hal itu sesuai dengan SK Menhut 424/2004, ttg penetapan kawasan hutan Gunung Ciremai sebagai Taman Nasional
  • SK tersebut bukan untuk membuka perusahaan asing masuk, justru untuk melindungi Ciremai sebagai Taman Nasional
  • Yang mungkin dimanfaatkan adalah kekayaan Geothermal yang ada diluar Taman Nasional
  • Dan seluruh potensi Geothermal itu ada diluar kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai
  • Geothermal adalah sumber Energi Listrik yg paling ramah lingkungan, energi terbarukan dan sangat diperlukan utk kehidupan
  • Mengoptimalkan Geothermal akan mengurangi ketergantungan kita pada Energi fosil yang tdk terbarukan & tdk ramah lingkungan
  • Geothermal menuntut kondisi hutan yang terpelihara dg baik, karena sangat tergantung pada suplai air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper