Bisnis.com, DENPASAR--Program revitalisasi diklaim mampu menggairahkan kegiatan bertransaksi di Pasar Tradisional Nyanggelan sekaligus meninggkatkan omset pasar sebesar 26% dalam waktu singkat.
Demikian laporan Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra kepada Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam peresmian Pasar Tradisional Nyanggelan, Panjer, Denpasar Selatan.
"Sebelumnya omset Pasar Nyanggelan tercatat sekitar Rp2,9 per bulan. Per 15 Januari setelah revitalisasi sudah mencapai Rp3,4 miliar per bulan atau naik 26%," sebutnya, Senin(24/2/2014).
Pemerintah pusat mengalokasikan dana dari Tugas Pembantuan untuk revitalisasi Pasar Nyanggelan sebesar Rp5 miliar. Sementara itu, Pemerintah Kota menganggarkan dana pendampingan Rp1,4 miliar untuk mendirikan tempat sampah dengan fasilitas daur ulang dan memperbaiki drainase.
"Dana dari kota Rp1,4 miliar untuk menyelesaikan tempat sampah dan drainase.
Nantinya sampah dan limbah diolah dan keluarnya menjadi air bersih untuk keperluan rumah tangga dengan kadar memadai," paparnya.
Menurutnya, program pro rakyat itu bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan pengusaha kecil menengah yang nantinya akan berpengaruh pada ekonomi nasional.
"Investasi yang dimiliki masyarakat kecil sangat besar, bahkan bisa mengalahkan investasi skala besar. Jika dikelola, pertumbuhannya bisa 300% lebih,"katanya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan pasar tradisional masih menjadi pilihan utama konsumen. Bukan berarti dengan adanya pasar modern, yang tradisional ditinggalkan. Dengan adanya revitalisasi, diharapkan konsumen menyadari fungsi ekonomi rakyat.
Menurutnya,, selama 10 tahun terakhir pemerintah memperjuangkan ekonomi rakyat dalam dimensi yang berbeda. Demokrasi membawa pemimpin yang baik, menciptakan nilai tambah, dan berujuk pada kesejahteraan rakyat.
Sukarta, pedagang daging ayam Pasar Nyanggelan mengungkapkan penjualannya meningkat dua kali lipat dari semula hanya mampu mendistribusikan 80 Kilogram (Kg) daging ayam atau sekitar Rp3 juta per hari menjadi 200 Kg atau mencapai Rp7 juta per hari. Menurut dia, kondisi pasar tradisional yang lebih bersih dan nyaman pasca-revitalisasi membuat pelanggannya terus bertambah.(Wike D. Herlinda)