Bisnis.com, MEDAN - Setelah erupsi Gunung Sinabung, para pengungsi anak-anak mulai mendapatkan pemulihan trauma.
Program pemulihan ini dilakukan oleh Badan Koordinasi Kesejahteraan Keluarga Sosial (K3S) bersama Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).
Program pemulihan trauma pengungsi anak-anak ini dilakukan di Masjid Istihrar, Karo.
Ketua Dewan Penasihat BSMI Basuki Supartono memaparkan untuk program pemulihan trauma, pihaknya membimbing pengungsi anak untuk melakukan aktivitas yang dapat kembali membangkitkan semangat, salah satunya bermain.
"Selain itu, kami juga mengadakan perlombaan kecil seperti menyanyikan lagu tradisional Karo. Pemenangnya mendapatkan hadiah. Kami juga menyediakan bingkisan," ujar Basuki, Minggu (23/2/2014).
Sebelumnya, selama 5 bulan masa pengungsian, BSMI telah menyalurkan tenaga ahli kesehatan seperti dokter.
Ketua Tim Penggerak PKK Sumut Sutias Handayani yang juga hadir dalam program tersebut menuturkan, dengan pemulihan trauma, mental pengungsi anak akan tetap terjaga. Adapun, anak-anak dan lansia, menurutnya paling rentan terhadap efek negatif bencana.
"Semoga dengan aktifitas bermain dan memotivasi seperti ini, anak-anak bisa terus ceria dan semangat pasca bencana," ujarnya.
Adapun, meski telah berkurang, hingga saat ini total pengungsi Gunung Sinabung masih mencapai lebih dari 18.000 orang.
Data terakhir dari Posko Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung menyebutkan, pengungsi dari 16 desa di luar radius 5 km telah dipulangkan. Pada Sabtu (22/2/2014), tercatat masih ada 18.002 pengungsi atau 5.737 keluarga.