Bisnis.com,JAKARTA-Program tahunan Philips dengan tema ‘Kota Terang Philips LED’ tahun ini memilih Bandung sebagai lokasi untuk mengembangkan teknologi Light Emitting Diode (LED) dengan melakukan penyinaran dua ikon budaya, Gedung Sate dan Jembatan Pasupati.
Ryan Tirta Yudhistira, Director of Marketing Management, Philips Lighting Consumer, PT Philips Indonesia, menerangkan setiap tahun, jumlah orang yang tinggal di perkotaan terus meningkat. Oleh karena itu, perkotaan dihadapkan dengan tantangan bagaimana membuat sebuah kota menjadi lebih layak huni.
“Program tahunan ini adalah cara Philips menghubungkan inovasi pencahayaan, terintegrasi dan kemitraan dengan pemerintah setempat untuk menyinari ikon kota dan mendukung masyarakat untuk menggunakan solusi energi yang berkelanjutan,” paparnya dalam siaran pers kepada Bisnis.com, Senin (17/2/2014).
Dia mengatakan program penerapan teknologi LED di Bandung merupakan satu dari rangkaian program Philips yang memberdayakan kota-kota agar lebih aman, sehat dan menjadi lingkungan yang berfokus pada masyarakatnya.
Kota Terang Philips LED juga melaksanakan serangkaian Roundtable Kota Layak Huni (Livable Cities) yang dimulai pada 2013, dimana Philips berkolaborasi dengan pihak pemerintah terkait, akademisi, asosiasi profesional dan sektor swasta untuk mendiskusikan solusi membuat perkotaan di Indonesia menjadi lebih aman, inklusif dan berkelanjutan.
“Di Philips, kami membangun kemitraan dengan komunitas-komunitas yang berpikir kedepan untuk memahami perspektif penduduk kota dari suatu komunitas dan bertujuan untuk membuat rekomendasi bagaimana membuat perkotaan kita lebih hemat energi - dengan jalanan yang lebih terang, aman, serta penyinaran ikon kota yang menimbulkan rasa bangga dalam masyarakatnya,” imbuh Ryan.
Selain Bandung, Philips tahun ini juga menggandeng pemerintah daerah di Medan dan Makasar untuk penerapan pencahayaan pada ikon kota dengan teknologi LED.
CEO Philips Eric Rondolat mengatakan Philips mempunyai beberapa strategi salah satunya memimpin revolusi teknologi pencahayaan LED.
Dengan demikian, imbuhnya, Philips akan menyasar semua pasar di Indonesia, mulai dari kalangan industri, pemerintah maupun perorangan. Untuk capaian target pasar, Eric tidak menyebutkan presentase maupun angka.
“Kami menjalin kerjasama dengan pemda dan pemkot untuk membuat ikon kota semakin dikenal. Tahun ini kami kerjasama tiga Pemkot dan Pemda. Dan Philips hadir dengan pencahayaan pada ikon masing-masing kota tersebut,” paparnya.
Ditambah lagi, tahun ini Philips bermitra dengan Asosiasi Chief Engineers (ACE) dan Building Engineers Association (BEA) Indonesia untuk mendukung 1.000 chief engineers di Indonesia dengan membantu mereka dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan.
Menurut Colliers Indonesia, sekitar 40% biaya operasional gedung berasal dari peralatan dimana pencahayaan menjadi kontributor signifikan.