Bisnis.com, JAKARTA--Nama pahlawan nasional Usman dan Harun mencuat saat Singapura melayangkan protesnya terhadap pemakaian nama Usman-Harun pada KRI yang baru dibeli TNI dari Inggris.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, materi mengenai kepahlawanan Usman-Harun memang tidak masuk dalam kurikulum mata pelajaran sejarah, melainkan bisa menjadi tambahan referensi bagi guru sejarah dalam mengajar peserta didiknya.
"Tentu guru-guru akan menyampaikan siapa Usman Harun itu. Sumber pembelajaran itu tidak satu-satunya ada di buku, tapi di berbagai sumber," ujarnya seperti dilansir laman Kemendikbud, Sabtu (15/2/2013).
Mendikbud menambahkan para guru dan siswa hendaknya tidak belajar tentang pahlawan hanya sebatas yang ada di buku-buku pelajaran sekolah. Karena sumber pelajaran di masa kini, bukan hanya melalui buku.
"Kita tidak boleh terbatas hanya pada nama-nama pahlawan di buku. Seperti saat ini, ada buku mengenai pahlawan yang dipegang murid dan guru. Nah, di dalam buku pegangan murid, nanti ada definisi mengenai pahlawan, di buku pegangan guru, nanti akan ada definisi mengenai pahlawan lebih rinci," jelasnya.
Sebagai guru, tutur NUh, tidak boleh terpaku dengan apa yang ada di buku, karena sumber pengetahuan ada di mana saja. “Bisa di google. Jadi guru tetap boleh mengajarkan sejarah kepada murid, walaupun tidak ada di dalam buku namun bisa diajarkan dari sumber mana saja.”