Bisnis.com, BEIJING – China terus meningkatkan impor bijih besi yang mencapai rekor baru pada Januari, seiring usaha pembeli menggunakan komoditas tersebut sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman.
Kondisi ini mengakibatkan persediaan bijih besi di negara tersebut melonjak mencapai level tertinggi sepanjang sejarah.
Seperti dilansir Bloomberg, Rabu (12/2/2014), impor bahan baku produksi baja tersebut naik menjadi 86,83 juta metrik ton pada bulan lalu dari 73,38 metrik ton pada Desember dan 65,54 juta metrik ton pada Januari tahun lalu.
Shanghai Steelhome Information Technology Co., cadangan pasokan bijih besi di pelabuhan China naik menjadi 97,25 juta ton pada akhir pekan lalu, naik 22% dibandingkan pada bulan sama tahun lalu dan mendekati rekor 100,1 juta ton pada Juli 2012.
“Sejumlah perusahaan mencari pinjaman di tengah usaha pemerintah menahan pinjaman dan shadow banking [lembaga finansial non-bank] tengah menggunakan baja sebagai jaminan,” ujar Xu Xiangchun, chief analyst Mysteel.com.
Dia memperkirakan harga baja akan terus melorot dan permintaan akan melemah, sehingga tidak akan ada alasan untuk mendukung kemungkina terjadinya peningkatan volume impor bahan baku.
Menurut The Steel Index Ltd., harga bijih besi dengan kadar baja 62% yang tiba di pelabuhan Tianjin, China, turun 0,7% menjadi US$120 per ton kemarin, atau yang terendah sejak 2 Juli tahun lalu.
