Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Eropa dan Asean akan melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai kemungkinan dibentuknya perjanjian wilayah penerbangan tanpa batas (open skies agreement) antara kedua kawasan di Singapura pada 11-12 Februari.
Data penerbangan tahunan antara kawasan Uni Eropa dengan Asean secara konsisten menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2012 tercatat lebih dari 10 juta warga Eropa melakukan penerbangan ke kawasan Asean dan begitupula sebaliknya.
“Asia merupakan pasar penerbangan yang berkembang pesat, dan UE harus berinteraksi secara aktif dengan benua ini,” kata Siim Kalas, Wakil Presiden Komisi Eropa dalam keterangan resmi pada Senin (10/2/2014).
Open skies merupakan sebuah kesepakatan dalam menciptakan pasar terbuka di antara kedua kawasan untuk memberikan peluang lebih besar bagi perusahaan penerbangan masing-masing negara dalam menawarkan dan mengoperasikan layanan penerbangan kepada publik.
Sementara itu menurut Andreas List, Senior Coordinator for Asean, EU Delegation to Indonesia, selain membahas kemungkinan kerjasama open skies, pertemuan tersebut juga akan membahas tentang pembentukan pasar penerbangan tunggal bagi kawasan Asean.
Menurutnya, Uni Eropa sangat mendukung atas agenda masyarakat ekonomi Asean yang akan dilaksanakan pada 2015. Oleh karena, Uni Eropa siap berbagi pengalaman dalam mengintegrasikan pasar penerbangan Asean.
“Asean memiliki target penerbangan tunggal dan terintegrasi pada 2015, dan hal itu tidak mudah untuk dilaksanakan. Hal ini menyerupai pasar penerbangan tunggal di UE yang secara sukses telah dibentuk,” kata Andreas di Jakarta pada Senin (10/2/2014).
Sebelumnya menurut Andreas, Uni Eropa dengan Asean telah melakukan beberapa kerja sama dalam mendukung terwujudnya agenda masyarakat ekonomi Asean pada 2015 mendatang.
Uni Eropa telah mengeluarkan dana senilai 7,2 juta euro pada periode 2006-2010 yang digunakan untuk membantu penyiapan peraturan daerah dalam menghilangkan hambatan non-tarif pada perdagangan.
Selanjutnya untuk periode 2012-2015 Uni Eropa akan mengeluarkan 15 juta euro untuk memastikan implementasi inisiatif integrasi regional yang berhubungan dengan pembangunan pasar tunggal dan basis produksi Asean.
Pada periode 2011-2013 Uni Eropa telah melaksanakan program Asean-EU Economic Partnership yang menghabiskan dana senilai 2,5 juta euro. Program ini mendukung integrasi ekonomi Asean dan penguatan kapasitas anggota Asean dalam melakukan negosiasi perdagangan.
Uni Eropa bersama Asean juga telah membangun lembaga statistik yang ditempatkan di kantor sekretariat Asean dan telah menghabiskan dana senilai 6 miliar euro. “Data statistik sangat penting dalam menunjang integrasi Asean,” kata Andreas.
Untuk membangun proyek integrasi transportasi udara Asean, Uni Eropa akan memberikan bantuan dana senilai 5 juta euro dalam periode 2012-2016.
Dana bantuan ini akan digunakan untuk membuat kerangka kebijakan institusi dan menguatkan kapasitas institusi dalam mewujudkan keaman yang terjamin dan keberlanjutan pasar tunggal penerbangan pada 2015 berdasarkan standar regulasi yang tinggi.