Bisnis.com, JAKARTA - Hingga saat ini, ketua umum partai PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri belum memutuskan akan memilih Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, untuk maju menjadi calon presiden 2014. Mengapa?
Rizal Sukma, Excecutive Director Centre for Strategic and International Studies (CSIS), dalam riset HP Analytics yang diterima Bisnis baru-baru ini, mengatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keputusan ini belum dilakukan.
Pertama, ujarnya, keinginan generasi pendahulu yang masih menginginkan PDIP dipimpin oleh keturunan Soekarno, sementara generasi muda menginginkan pembaharuan terjadi pada PDIP.
"Namun, patut dicermati bahwa penundaan ini juga merupakan strategi politik PDIP," katanya.
Dia menambahkan keputusan tersebut bertujuan mencegah strategi perlawanan dari lawan terhadap Jokowi. Rizal menambahkan saat ini juga merupakan waktu yang dapat dimanfaatkan Megawati untuk melihat loyalitas dari kandidat-kandidat PDIP.
Megawati, lanjutnya, masih memiliki waktu sampai dengan awal Maret 2014 (3 pekan sebelum dilakukannya pemilihan legislatif) sebelum secara resmi mencalonkan Jokowi.
"Nominasi Jokowi akan meningkatkan elektabilitas kandidat-kandidat PDIP dalam pemilihan legislatif," ujarnya.
Hal ini disebabkan keyakinan bahwa pencalonan Jokowi kemungkinan besar akan membawa kemenangan dan menjadikannya sebagai presiden ke-7 negara ini.
"Dan apabila hal ini terjadi, maka peran Megawati sebagai “Queen Maker” akan tetap mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil Jokowi di masa dia menjabat presiden," paparnya.