Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan belum menentukan mitra koalisi untuk Pemilu 2014 karena masih menunggu hasil Pemilu Legislatif.
"Semua sudah diberikan kewenangan sepenuhnya untuk menjamin kerja sama atau koalisi yang tentunya (dilakukan) setelah Pemilu Legislatif karena sudah jelas komposisi suara masing-masing partai," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, seperti dikutip Antara, Selasa (4/2/2014).
Eriko menegaskan penentuan koalisi menjadi kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sesuai dengan amanah Kongres ke-tiga dan Rapat Kerja Nasional ke-dua di Bandung.
Menurut dia, apapun bisa dilakukan secara bersama oleh seluruh masyarakat untuk membangun bangsa dan menyejahterakan masyarakat.
"Semua jalinan silaturahmi dan komunikasi terjalin baik dengan semua anak bangsa melalui komunikasi yang selalu (dilakukan) di antara seluruh struktural partai," ujarnya.
Dia mengatakan dalam politik semuanya sangat dinamis, tetapi yang pasti silaturahmi dan komunikasi politik berjalan baik dengan semua partai.
Namun, menurut Eriko, nanti pada waktunya PDI-P melalui Ketua Umum akan memutuskan dengan siapa dan waktu yang tepat.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Tohari mengatakan partainya sudah sejak lama ingin menjalin koalisi yang kuat dan permanen dengan PDI Perjuangan sebagai bentuk tradisi baru dalam perpolitikan Indonesia.
"Partai Golkar sangat sependapat dengan saran Lingkaran Survei Indonesia LSI [Golkar dan PDI-P memulai tradisi baru dan memikirkan koalisi yang permanen] itu," kata Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Tohari di Jakarta, Senin (3/2/2014).
Menurut dia, sejak periode kepemimpinan Aburizal Bakrie paruh kedua, diskusi-diskusi DPP Partai Golkar selalu mengarah ke koalisi dengan PDI Perjuangan.
Namun menurut dia, Golkar menyadari bahwa semua itu terhalang adanya koalisi Sekretariat Gabungan yaitu partainya berada di dalamnya.
Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Partai Golkar dan PDI Perjuangan berpotensi menempati posisi 1 dan 2 pada Pemilu 2014. Selain itu LSI menyarankan Golkar dan PDIP memulai tradisi baru yaitu kedua partai harus memikirkan koalisi permanen yang bisa mencapai 5 kali pemilu agar pemerintahan lebih stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel