Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Perlu Ganteng, Masyarakat Butuh Sosok Capres Seperti Ini

Survei Pol-Tracking Institute menyebutkan masyarakat menginginkan figur calon presiden yang mampu mengatasi masalah ekonomi dan kesejahteraan
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Survei Pol-Tracking Institute menyebutkan masyarakat menginginkan figur calon presiden yang mampu mengatasi masalah ekonomi dan kesejahteraan.

"Sebanyak 46,54% responden menginginkan capres yang mampu mengatasi masalah ekonomi dan kesejahteraan," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (26/1/2014), seperti dikutip Antara.

Dia mengatakan publik juga menginginkan sosok capres yang mampu menegakkan hukum dan pemberantasan korupsi.

"Keinginan mengatasi masalah keamanan hanya 4,25%, mengatasi masalah HAM 1,75%, mengatasi masalah kerusakan lingkungan 1,08%, dan tidak tahu atau tidak menjawab 6,34%," ujarnya.

Dia menilai kemampuan capres di bidang lainnya walaupun tetap dibutuhkan, namun tidak dipandang publik lebih krusial dibandingkan dua kemampuan capres teratas.

Hanta juga menjelaskan dalam survei itu disebutkan bahwa karakter capres bersih dan jujur mempunyai nilai urgensi paling tinggi sebesar 59,7%.

Selain itu, menurut dia, karakter peduli dan dekat dengan rakyat 57,7%, tegas dan berani 54,4%, berpengalaman 49,8%, dan visioner 49,3%.

"Sedangkan karakter berpenampilan menarik hanya 25,7%,  sehingga itu bukan karakter yang terlalu penting," katanya.

Hasil itu, menurut dia, pada dasarnya menunjukkan semua karakter penting dan tidak berusaha membandingkan antarkarakter capres.

Hanta juga menjelaskan informasi yang perlu diketahui masyarakat tentang capres yaitu terkait visi, misi, program yang ditawarkan sebesar 37,6%,  dan rekam jejak serta pengalaman capres 31%.

"Sementara itu latar belakang partai yang mengusung dianggap tidak terlalu perlu diketahui publik 4,3 %," ujarnya.

Dia menilai capres perlu menyampaikan visi-misi, program kerja yang matang, serta rekam jejak pengalaman untuk disosialisasikan ke pemilih secara masif.

Survei dilakukan pada 16-23 Desember 2013 di 33 Provinsi di seluruh Indonesia, dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang.

Tingkat kesalahan atau “margin error" survei itu sebesar 2,83%,  dengan tingkat kepercayaan 96%,  dan penarikan sampel menggunakan metode multi-stage random sampling.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper