Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi AS Menguat, Keuangan Pemerintah Semakin Membaik

Pemerintahan Amerika Serikat meyakini peningkatan kepercayaan atas kondisi ekonomi AS berpengaruh signifikan terhadap keuangan pemerintah.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, WASHINGTON - Pemerintahan Amerika Serikat meyakini peningkatan kepercayaan atas kondisi ekonomi AS berpengaruh signifikan terhadap keuangan pemerintah.

Menteri Keuangan AS Jack Lew menyatakan optimistis atas penguatan ekonomi AS yang mampu memicu laju pertumbuhan tahunan ekonomi AS mencapai 3%.

“Semua indikator ekonomi sekarang mengindikasikan pertumbuhan mulai meningkat," ungkapnya, Kamis (23/1/2014).

Optimisme Lew juga senada dengan sentimen positif perusahaan multinasional di World Economy Forum (WEF) di Davos yang memprediksi laju pertumbuhan AS akan mencapai level tercepat  tahun ini sejak 2005.  

Perbaikan ekonomi tersebut, sambungnya, mampu membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan melalui pajak tahun ini.

Sebelumnya, pemerintah AS memangkas defisit anggaran hampir separuhnya pada 2013 melalui kenaikan pajak dan pertumbuhan ekonomi yang menghasilkan pendapatan cukup besar.

Besarnya optimisme atas proyeksi meningkatnya pertumbuhan ekonomi merupakan akibat dari aksi pemerintah yang berhasil melakukan penghematan pada 2014.

Sementara itu, survei Reuters menunjukkan kenaikan produk domestik bruto (PDB) hingga 2,9% pada tahun ini. Proyeksi tesrebut sekaligus mencatatkan laju pertumbuhan tercepat dalam 9 tahun terakhir.

Walaupun begitu, penguatan ekonomi masih menghadapi sejumlah tantangan antara lain Departemen Ketengakerjaan AS yang mengumumkan penciptaan lapangan pekerjaan tumbuh melambat pada Desember 2013.

Meskipun tren penguatan ekonomi AS mulai menunjukkan peningkatan, industri manufaktur tumbuh melambat pada Januari 2014 untuk pertama kalinya selama 3 bulan terakhir.

Data finansial Markit mencatat indeks awal manufaktur (Purchasing Managers Index /PMI) merosot menjadi 53,7 dari 55,0 pada Desember 2013. Serupa dengan Markit, survei yang dilakukan Reuters terhadap sejumlah ekonom juga memperkirakan tidak akan ada perubahan signifikan pada PMI.

Markit menyatakan perlambatan produksi dan pertumbuhan pesanan baru berada di balik merosotnya PMI tersebut. Produksi menurun menjadi 53,4 dari 57,5 sedangkan pesanan baru juga anjlok dari 54,1 menjadi 56,1.

Walaupun begitu, Ketua Ekonom Markit Chris Williamson memaparkan pertumbuhan keseluruhan masih menunjukkan penguatan. Selain itu, produksi tumbuh sekitar 2% per kuartal yang mampu memberikan 10.000 lapangan pekerjaan baru di sektor manufaktur.

“Anjloknya catatan pembayaran gaji pada Desember jangan terlalu dikhawatirkan.Saya yakin itu cuma tren sementara saja,”imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper