Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Pagu Utang AS Ditentukan Februari 2014

Pemerintah Amerika Serikat mendesak Kongres untuk menaikkkan pagu utang mengingat cadangan fiskal pemerintah menipis setidaknya hingga akhir Februari mendatang.
Amerika Serikat /bisnis.com
Amerika Serikat /bisnis.com

 Bisnis.com, WASHINGTON—Pemerintah Amerika Serikat mendesak Kongres untuk menaikkkan pagu utang mengingat cadangan fiskal pemerintah menipis setidaknya hingga akhir Februari mendatang.

Sebelumnya, pemerintah memperkirakan kapasitas peminjaman tesrebut tersebut akan bertahan hingga awal Maret 2014. Tetapi, baru-baru ini Kementerian Keuangan menyatakan Kongres memiliki ruang yang terbatas untuk bertindak.

“Saya sangat berharap Kongress cepat bertindak untuk menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan dengan menaikkan pau utang,”ucap Menteri Keuangan Jack Lew di Washington, Rabu (22/1).

Seperti diketahui, Kongres telah meloloskan anggaran US selama dua tahun pada Desember lalu. Tindakan tersebut dilakukan untuk menghindari pemotongan anggaran belanja pemerintah untuk tahun mendatang dan mengurangi resiko government shutdown.

Tetapi, Kongres sepertinya tidak berbuat banyak terhadap potensi gagal bayar AS jika Washington tidak segera menaikkan pagu utang.

Kongres dan pemerintah AS menangguhkan kapasitas pinjaman senilai US$16,7 triliun hingga 17 Januari 2014. Apabila pagu utang tidak dinaikkan pada periode itu, Kementerian Keuangan akan menggunakan rekening antar pemerintahan selama beberapa minggu guna mengimbangi kondisi tersebut.   

Selain itu, Lew mengatakan keterlambatan penagihan pajak kemungkinan akan meningkatkan restitusi pajak pada Februari 2014.

Dirinya mengemukakan pihaknya akan berupaya keras untuk menutupi belanja pemerintah hingga akhir Februari. Setelah itu, pihaknya mengakui tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk menutupi belanja pemerintah itu.

“Kami tidak melihat ada skenario jitu yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat,”ungkapnya melalui siaran pers.

Ketika pemerintah dipastikan kehilangan kapasitas untuk meminjam, Kementerian Keuangan akan bergantung pada pendapatan yang masuk dan uang tunai yang tersisa di kas umum.

Akibatnya, pemerintah akan menghadapi situasi gagal bayar dan kewajiban lainnya, misalnya dana pensiun umum. Sejumlah ekonom menyatakan resiko gagal bayar tersebut mampu memicu kepanikan pasar keuangan, bahkan menyebabkan depresi perekonomian.

Seperti diketahui, memanasnya perdebatan penaikan pagu utang AS telah mengguncang pasar keuangan secara berkala sejak 2011. Bahkan akibat hal itu, Standard & Poor's memagkas peringkat utang AS.

PERBAIKAN EKONOMI

International Monetary Fund (IMF) memproyeksi pertumbuhan global pada 2014 akan meningkat lebih tinggi sekitar 3,7 %, dan 3,9% pada 2015. Menguatnya aktivitas ekonomi global misalnya di AS dan Eropa pada paruh kedua 2013 menjadi dasar penguatan tersebut.

Pertumbuhan AS diprediksi meningkat menjadi 2,8% pada 2014, naik dari 1,9% pada 2013 dan 3% pada 2015. Pengurangan hambatan fiskal seperti tercapainya kesepakatan anggaran belanja negara ditengarai merupakan faktor utama yang memicu perbaikan perekonomian di negara Paman Sam ini.

Ketua ekonom HIS Nariman Behravesh meyakini sejumlah negara maju seperti US, Inggris, Jerman dan Jepang akan menjadi lokomotif terhadap pertumbuhan perekonomian dunia.  

Sementara itu, Goldman Sachs Group Inc. and Morgan Stanley juga menyebutkan kinerja perekonomian AS menunjukkan perbaikan signifikan selama 6 bulan terakhir sejak resesi berakhir. Bahkan, angka pengangguran AS berada di bawah 7% pada pertama kalinya sejak 2008. (Reuters/Blooomberg/Amanda K. Wardhani)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper