Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Berisiko Default, Manajer Keuangan Jual Aset Negara

Risiko default Thailand karena utang, saat ini merupakan yang tertinggi sejak aksi anti-pemerintahan pada Agustus mengakibatkan manajer keuangan dengan cepat menjual aset negara.
Demonstran ingin menghapus dan mengakhiri pengaruh Thaksin Shinawatra yang merupakan kakak kandung Yingluck. /bisnis.com
Demonstran ingin menghapus dan mengakhiri pengaruh Thaksin Shinawatra yang merupakan kakak kandung Yingluck. /bisnis.com

Bisnis.com, SINGAPURA—Risiko default Thailand karena utang, saat ini merupakan yang tertinggi sejak aksi anti-pemerintahan pada Agustus, mengakibatkan manajer keuangan dengan cepat menjual aset negara.

Biaya untuk melindungi utang negara melonjak ketikan para investor termasuk Wells Fargo Inc. menarik lebih dari US$4 miliar dari saham dan obligasi Thailand sejak 31 Oktober, setelah pengunjuk rasa menghalangi jalan di Bangkok dan bentrokan menyebabkan 9 orang tewas dan 550 luka-luka.

Menurut regulator keuangan Thailand, Pacific Investment Management Co., Goldman Sachs Group Inc., dan Kokusai Asset Management CO., telah mengurangi kepemilikan saham sebelum protes anti-pemerintah meletus pada akhir Oktober lalu.

“Kami menjual seluruh aset Thailand pada dana obligasi internasional, hingga akhir tahun lalu,” Ujar Lauren Van Biljon, analis First International Advisors LLC, dalam wawancara melalui telepon pekan lalu. Menurutnya, terlihat jurang yang sangat lebar di antara perbedaan sisi politik.

Sebuah resolusi krisis telah menjauh ketika Perdana Menteri Yingluck Shinawatra membubarkan parlemen pada Desember dan secara mendadak mengatakan pemilihan umum dilakukan pada 2 Februari.

Demonstran ingin menghapus dan mengakhiri pengaruh Thaksin Shinawatra yang merupakan kakak kandung Yingluck, yang telah digulingkan oleh tentara pada 2006 silam.

“Kami tetap berpendapat baht akan melemah sejak akhir tahun lalu karena kerusuhan politik yang berkepanjangan telah merusak prospek keuangan,” Ujar Tatsuya Higuchi, Manajer Keuangan Kokusai di Tokyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper