Bisnis.com, BANGKOK - Pawai oposisi di Bangkok mendapat serangan bom dan menewaskan satu peserta pengunjuk rasa, Sabtu (18/1/2014)
Seorang pengunjuk rasa Thailand yang terluka dalam serangan bom di satu pawai oposisi di Bangkok telah meninggal karena luka-lukanya, kata para pejabat Sabtu.
Peristiwa ini terjadi sehari setelah ledakan yang telah meningkatkan ketegangan di sekitar aksi unjuk rasa yang bertujuan menjatuhkan pemerintah.
Puluhan terluka dalam ledakan yang terjadi pada saat demonstran mendekati satu persimpangan sibuk di distrik perbelanjaan kota pada Jumat sore.
Pusat darurat Erawan, Bangkok, mengatakan pria itu meninggal Sabtu pagi.
"Dia meninggal karena kehabisan darah yang parah setelah menderita luka-luka akibat pecahan peluru ke organ utamanya," kata seorang pejabat dari pusat itu kepada AFP, yang dikutip Antara.
Pria 46 tahun itu adalah orang kesembilan yang meninggal selama pekan-pekan demonstrasi anti-pemerintah di ibu kota Thailand, yang mencoba untuk memaksa mundur Perdana Menteri sementara Yingluck Shinawatra dari kantor dan menggagalkan pemilu 2 Februari.
Pihak berwenang dan para demonstran keduanya saling menyalahkan atas ledakan itu, yang tampaknya disebabkan oleh perangkat granat yang dilemparkan dari sebuah gedung di dekatnya.
Para pejabat lain mengatakan 37 orang terluka dalam ledakan tersebut, dengan 11 yang tersisa masih dirawat di rumah sakit.