Bisnis.com, JAKARTA – Mulai 6 Januari hingga 6 Maret 2014, seluruh SMA/SMK/MA/MAK, termasuk Sekolah RI di luar negeri, dapat mendaftarkan siswanya mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Dari laman resmi sekretariat kabinet, Ketua Umum Panitia SNMPTN, yang juga Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Ganjar Kurnia mengatakan pendaftaran bagi sekolah untuk mendaftarkan siswanya melalui tahapan pengisian data di laman Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) bisa dilakukan mulai 6 Januari hingga 6 Maret 2014 mendatang melalui daring http://pdss.snmptn.ac.id.
Pengisian laman PDSS bisa dilakukan di kantor pos dan universitas yang terdekat bila ada kendala jaringan pada sekolah calon peserta SNMPTN.
Tahapan kedua dari proses seleksi SNMPTN setelah pengisian PDSS adalah pendaftaran snmptn secara online, melalui web resmi snmptn yang dilakukan oleh masing-masing siswa calon peserta SNMPTN.
Syarat utama bagi para pendaftar SNMPTN 2013 juga sangat sederhana, yaitu memilki NISN beserta password untuk login di web snmptn, dan namanya terdaftar di PDSS.
Melalui Kantor Pos
Untuk mempermudah pendaftaran dan pengisian formulir SNMPTN 2014, para calon mahasiswa bisa menggunakan fasilitas internet yang dimiliki kantor pos yang terdapat di setiap kecamatan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Panitia Penyelenggara SNMPTN 2014 menggandeng PT Pos Indonesia untuk membantu menyediakan fasilitas berupa perangkat komputer lengkap dengan jaringan internet untuk pendaftaran SNMPTN 2014.
Dengan cara seperti itu, calon peserta yang di rumahnya tidak memiliki koneksi internet, tinggal datang ke Kantor Pos terdekat.
"Untuk pendaftaran, kita basisnya online. Berdasarkan catatan, PT Pos punya kantor di setiap kecamatan dan setiap kantor pos ada jaringan internetnya. Jadi (calon peserta) diberi (fasilitas) cuma-cuma untuk mendaftar," kata Ganjar Kurnia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan mengatakan PT Pos Indonesia memiliki Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) yang ditempatkan di kantor pos. Setiap kantor pos memiliki 4-5 unit komputer. “Itu free. Bisa dimanfaatkan bebas, tanpa ada pungutan apapun, dan bisa dipakai para siswa maupun sekolah,” kata Budi Setiawan.
Budi mengatakan Kantor Pos memiliki PLIK di 430 kecamatan di Indonesia bagian barat, dengan jumlah mencapai 4.000 kantor pos.
Namun, PLIK belum terdapat di Indonesia bagian timur sehingga PT Pos Indonesia membuka akses khusus di sana.