Bisnis.com, TOKYO - Lebih dari 80% perusahaan besar Jepang mengharapkan pemulihan ekonomi negara guna mempertahankan eksistensi produksi atas rencana kenaikan pajak penjualan pada April 2014.
Mengutip surat kabar Mainichi, 77% perusahaan Jepang meyakini perekonomian akan pulih pada kuartal II/2014 setelah sebelumnya melemah akibat kenaikan pajak penjualan pada April 2014.
Sementara itu, 6,5% lainnya tidak mengharapkan perekonomian berjalan terputus-putus dan 3,2% berharap perbaikan ekonomi bagi usaha kecil setelah kenaikan pajak penjualan menjadi 8% dari 5%.
Sebelumnya pada Oktober, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah memutuskan untuk menuruskan undang-undang kenaikan pajak yang dirancang oleh pendahulunya guna membantu mengendalikan utang bagi negara dengan beban utang terberat di dunia saat ini.
Menurut survei Bloomberg, kenaikan pajak dapat memberi pukulan atas pertumbuhan ekonomi sehingga dampak penyusutan tahunan bisa mencapai 3,9% pada kuartal kedua sebelum bertumbuh kembali.
Bank sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) membeli lebih dari ¥ 7 triliun atau setara dengan US$67 miliar obligasi pemerintah setiap bulan, sebagai usaha antara pemerintah dan bank sentral dalam mengakhiri 15 tahun deflasi dan mencapai target inflasi 2%.