Bisnis.com, JAKARTA - Para gerilyawan membom sebuah pipa minyak utama di Irak utara pada Kamis (2/1/2014) waktu setempat.
Menurut seorang pejabat dari Perusahaan Minyak Utara, akibat pemboman tersebut, menyebabkan kebakaran dan memaksa pemompaan ditunda.
“Ledakan menghantam pipa, yang terbentang ke pelabuhan Turki, Ceyhan, di Provinsi Salaheddin di sebelah utara Baghdad,” kata pejabat itu. Dia menambahkan api telah berhasil dipadamkan dan perbaikan telah dimulai.
Kelompok gerilyawan sering menyerang pipa, yang mengalirkan bagian penting dari ekspor minyak Irak ke pasar internasional.
Irak sangat bergantung pada ekspor minyak, dan pemerintah berusaha untuk secara dramatis menaikkan penjualan di tahun-tahun mendatang untuk mendanai rekonstruksi infrastruktur yang babak belur.
Para pejabat bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak menjadi sembilan juta barel per hari pada 2017, target yang telah Dana Moneter Internasional dan Badan Energi Internasional ingatkan terlalu optimis. (Antara/AFP).