Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumut Prioritaskan Jalur Pantai Barat Tahun Ini

Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumatera Utara akan memprioritaskan pembangunan jalur Pantai barat pada tahun ini untuk pemerataan infrastruktur. Ruas jalan yang berada di Pantai Barat yakni Tapanuli bagian Selatan, Nias, Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara.

Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumatera Utara akan memprioritaskan pembangunan jalur Pantai barat pada tahun ini untuk pemerataan infrastruktur.  Ruas jalan yang berada di Pantai Barat yakni Tapanuli bagian Selatan, Nias, Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara.

Pemprov juga akan memperbaiki ruas jalan di Pantai Timur, meliputi Binjai, Langkat, Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagei, Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Asahan, Batubara, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, dan Labuhan Batu Selatan.

Di samping itu, dataran tinggi meliputi Pematang Siantar, Simalungun, Phakphak Barat, Diari, Karo, HUmbang Hasundutan, Samosir, dan Tobasa.

"Dalam RAPBD Sumut tahun ini, sebaran pembiayaan infrastruktur paling besar memang untuk Pantai Barat, yakni Rp260 miliar," ucap Kepala Dinas Binamarga Sumut Effendi Pohan, Kamis (2/1/2013). Adapun pembiayaan infrastruktur untuk Pantai Timur Rp224 miliar dan Dataran Tinggi Rp212 miliar.

Effendi menambahkan prioritas Pantai Barat dipilih karena masih membutuhkan pembangunan jalan baru dan peningkatan kapasitas jalan.

Selama tahun lalu, Dinas Binamarga Sumut telah merealisasikan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan periodik ruas jalan sepanjang 161,5 km. Jumlah ini setara dengan peningkatan kuantitas jalan mantap 5,29%.

Selain itu, pihaknya juga membangun dan mengganti jembatan sepanjang 308 meter pada tahun lalu. Melalui pencapaian tersebut, kondisi jalan mantap pada 2013 mencapai 69,6% dari total 3.048,5 km dibandingkan dengan 66,59% pada akhir 2012.

"Saat ini jalan provinsi dengan kondisi baik 43,47% atau 1.325 km, kondisi sedang 26,13% atau 796,5 km, rusak ringan 13,52% atau 412,08 km dan rusak berat 16,88%," tambah Effendi.

Kendati demikian, sepanjang tahun lalu, pembangunan jalan provinsi mencatatkan deviasi 2,28%. Deviasi merupakan percepatan penurunan kondisi jalan akibat beberapa faktor seperti tonase kendaraan, geografi jalan, iklim, keterlambatan penanganan, kualitas pekerjaan, dan penanganan pemeliharaan.

"Jalan provinsi telah bertambah 269 km. Sebelumnya merupakan wewenang jalan kabupaten/kota dan umumnya dalam kondisi rusak," tutur Effendi.

Untuk penanganan jalan nasional di Sumut, pada tahun lalu, BPJN wilayah Sumut telah melakukan pembangunan jalan baru, rekonstruksi jalan, dan pelebaran jalan nasional sepanjang 268,27 km. Pembangunan ini setara dengan peningkatan kualitas jalan mantap 11,92%. Namun, Effendi menyebutkan pada pekerjaan jenis ini terjadi deviasi 4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper