Bisnis.com, JAKARTA - Dua orang penumpang meninggal setelah kapal yang mereka tumpangi rusak di tengah laut akibat cuaca buruk di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Selayar Muhammad Hidayat, selain dua korban meninggal, juga masih terdapat 9 orang dirawat di puskesmas Kayuadi, Selayar.
Polisi menerima laporan masyarakat soal korban hanyut di sebelah barat Pulau kayuadi, Rabu (25/12/2013) sekitar pukul 05.00 Wita. Kemudian Kanit Reskrim bersama seorang anggota polisi lain melakukan pertolongan terhadap 9 korban tersebut.
"Satu orang di antara mereka meninggal dunia di TKP [tempat kejadian perkara], satu orang meninggal dunia di puskesmas Kayuadi, 7 orang masih dalam perawatan dan 2 orang belum ditemukan," kata Hidayat via SMS atau pesan singkat kepada Bisnis, Rabu (25/12/2013).
Dua orang yang hilang, lanjutnya, ditemukan sekitar pukul 10.00 Wita dan langsung dibawa ke puskesmas.
Adapun nama-nama korban adalah sebagai berikut:
1. Ali Maphan (37), nahkoda kapal KLM Karya Jaya 02, pulau Kulambi, Kab. Pangkep.
2. Sapa (17), anak buah kapal (ABK)
3. Tamrin (31), ABK
4. Darwis (17), ABK
5. Nahir (44), ABK
6. Basri (28), ABK
7. Muh. Ali (27), ABK
8. Baba Rahmat (22), ABK, meninggal di TKP
9. Nurdin, (24), ABK, meninggal di puskesmas
Dua orang lainnya yang baru ditemukan atas nama Abdul Asis Tido dan anaknya Takdir.
"Untuk langkah yang sedang dilakukan adalah pembagian tugas kepada Basarnas untuk perbaiki kapalnya, Orari optimalkan komunikasi antar pulau, BNPBD antisipasi pohon tumbang," kata Hidayat.
Sebelumnya, Polres Kep. Selayar juga menemukan KM Putra Tunggal setelah mengapung di laut selama 24 jam karena kapal bocor. Penyelamatan kapal yang dinahkodai oleh Nasir itu dipimpin Brigadir Irwan, Kanit Reskrim Polsek Takabonerate pada Senin (23/12).
Seluruh penumpang selamat, sementara barang-barang yang ada di kapal sudah dilempar ke laut antara lain 250 zak semen, 200 lembar seng asbes, serta kayu untuk membangun rumah.
"Kapal dalam keadaan bocor namun kapal masih kandas sekitar 100 meter sebelum pantai. Brigadir Irwan sudah duduki kapal sambil komandoi warga Kayuadi untuk jemput pakai katinting," ungkap Hidayat.
Jadwal fery di pelabuhan Pamatata, Selayar, pada awal pekan ini dibatalkan karena memburuknya cuaca di perairan Sulsel tersebut.