Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PGN (PGAS) Pasrah, Krisis Gas Industri Sumut Berlanjut

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) pasrah karena krisis gas untuk industri di Sumatra Utara terus berlanjut meskipun telah mendapatkan pasokan dari Sumur Benggala-01 Langkat.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, MEDAN-- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) pasrah karena krisis gas untuk industri di Sumatra Utara terus berlanjut meskipun telah mendapatkan pasokan dari Sumur Benggala-01 Langkat.

General Manager Strategic Business Unit (SBU) III PGN Sumatra Bagian Utara Mugiono mengatakan keinginan industri di Sumut untuk mendapatkan tambahan pasokan gas sama dengan keinginan perseroan.

Kekurangan gas masih saja terjadi kendati telah ditambah pasokan dari Sumur Benggala-01 Langkat. Pasokan gas dari Sumur Benggala-01 Langkat untuk industri sebanyak 2 juta standar kaki kubik gas per hari (Million Standard Cubic Feet per Day/Mmscfd).

PGN memutuskan alokasi gas dari Sumur Benggala-01 diberikan kepada 14 perusahaan industri di Sumut. Padahal, total industri yang menggunakan gas sebanyak 49 perusahaan.

"Kebutuhan tertinggi gas industri mencapai 22 Mmscfd, sekarang hanya 9 Mmscfd. Masih kurang lebih dari 50%, kalau ada tambahan lagi bisa mengatasi krisis gas di Sumut," katanya kepada Bisnis, Selasa (24/12/2013).

Dia menuturkan PGN memang tidak memiliki sumber gas untuk dialokasikan kepada industri. Sehinga, PGN hanya dapat mengajukan alokasi kepada pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Untuk mengatasi krisis,  menurutnya, PGN telah berkali-kali meminta kepada Kementerian ESDM untuk menambah pasokan. Jika telah ada tambahan pasokan, secara otomatis akan diprioritaskan untuk industri.

"PGN sudah tidak bisa berbuat apa-apa, kami sudah memohon Menteri ESDM bersama Pemda agar alokasi diberikan kepada industri," katanya.

Kondisi gas di Sumut dan Nasional, kata dia, telah lama mengalami kekurangan gas. Permasalahan utamanya adalah ketidakmampuan negara untuk menyediakan gas untuk industri.

Pasokan gas selama ini memang lebih sedikit dibandingkan dengan permintaan gas industri. Kemudian, permasalahan berikutnya adalah infrastruktur yang tidak memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sukirno
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper