Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PHRI Ketar-Ketir Akibat Kebijakan Perhotelan di Kota Malang

Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Malang mendesak Pemkot Malang untuk merevisi kebijakan tentang pendirian hotel baru.

Bisnis.com, MALANG - Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Malang mendesak Pemkot Malang untuk merevisi kebijakan tentang pendirian hotel baru.

Sekretaris BPC PHRI Malang Selatan Selamet Sudiharto mengatakan dalam suatu kesempatan pada peresmian hotel Walikota Malang Mochamad Anton menegaskan bahwa di kota tersebut masih perlu 4.000 kamar sehingga masih terbuka untuk pendirian hotel baru.

“Padahal, sampai saat ini pasokan kamar hotel berbintang 2-5 di Kota Malang sudah mencapai 4.000 unit,” kata Selamet di Malang, Senin (16/12/2013).

Dengan dibukanya 13 hotel berbintang baru pada 2014 maka pasokan kamar akan lebih banyak lagi. Dampaknya, persaingan antarhotel akan semakin ketat. Sekarang saja, dengan kamar 4.000 unit, persaingan sudah ketat.

Hotel-hotel saling jor-joran menjual tarif kamar yang murah sehingga break even point (BEP) bisnis hotel menjadi lama. Tidak hanya itu, hotel-hotel juga terancam ditutup jika tingkat hunian dan di sisi lainnya tarifnya terlalu rendah.

Jika 14 hotel baru beroperasi, maka dari persaingan masih memungkinkan meski semakin ketat. “Tapi kalau di Malang ditambah 4.000 unit kamar lagi, maka bisnis perhotelan menjadi tidak lagi feasible,” ujarnya.

Dari sisi pelayanan terhadap wisatawan, banyaknya hotel memang menguntungkan mereka karena mereka dapat memilih hotel yang sesuai dengan kemampuan dan ekspetasinya.

Jalan tengahnya, boleh saja Pemkot Malang bersikukuh mempermudah pendirian hotel sehingga 4.000 kamar hotel baru bisa terpenuhi dengan syarat pemerintah harus bisa mendatangkan wisatawan ke kota berpenduduk sekitar 900.000 jiwa itu.

Cara yang bisa ditempuh, Pemkot Malang rajin menggelar kegiatan-kegiatan budaya dan pariwata berskala nasional, bahkan internasional. Kegiatan tersebut harus terus digelar sehingga menjadi even nasional dan internasional yang terkenal dan disenangi wisatawan.

Dengan banyaknya wisatawan maka pendirian hotel baru menjadi memungkinkan dan relevan serta persaingan antarhotel menjadi lebih sehat.  “Karena itulah, pekan ini kami pengurus PHRI Malang akan beraudiensi dengan Pak Wali (Walikota Malang) untuk membahas masalah kondisi bisnis perhotelan saat ini dan prospeknya ke depan,” katanya.

Untuk 2013, bisnis perhotelan di Kota Malang cukup bagus. Rata-rata hunian sudah mencapai 62% dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 13%. Dari sisi pertumbuhan kamar, jauh lebih besar, yakni 40% bila dibandingkan 2012.

Sebagai gambaran masih bagusnya bisnis perhotelan pada 2013, tampak dari kinerja Hotel Sahid Montana dan Sahid Montana 2 Kota Malang. Selamet yang juga manajer umum dua hotel tersebut menyebutkan pertumbuhan hotel tersebut mencapai 19% untuk Sahid Montana 2 dan 13% untuk Sahid Montana.

Dari sisi pencapaian tahunan, realisasinya sampai akhir November sudah mencapai 80% untuk Sahid Montana dan 93% untuk Sahid Montana 93% dari target yang ditetapkan.

“Mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa mencapai 100%, namun kelihatannya sulit karena targetnya memang tinggi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper