Bisnis.com, SYDNEY - Perdana Menteri Australia Tonny Abbott mengakui pernah menghukum anak-anaknya dengan pukulan ketika mereka masih muda.
Abbott memberikan komentar setelah masalah itu diangkat dalam laporan pertama yang diajukan ke parlemen oleh Komisi Anak Nasional --yang baru terbentuk.
Laporan itu menegaskan kekhawatiran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai pemberian hukuman badan di rumah dan sejumlah sekolah serta cara pengasuhan lain yang tetap sah di Australia.
Dokumen Komite Hak Anak PBB merekomendasikan bahwa "hukuman badan dilarang", namun Abbott mengatakan "pukulan ringan" tidak apa-apa.
"Kita sering melihat kebenaran politik diambil terlalu ekstrem dan ini mungkin salah satu contohnya," kata pemimpin Konservatif yang memiliki tiga anak gadis yang menjelang dewasa, melalui jaringan televisi Channel Seven.
"Mungkin saya menjadi salah satu orang tua yang bersalah yang kadang-kadang menghukum anak dengan pukulan yang sangat ringan, menurut saya."
"Saya kira cara kami menangani anak-anak sudah benar, tetapi saya tidak mengatakan bahwa tidak boleh sama sekali memukul."
"Semua orangtua tahu bahwa kadang, cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan memberi pukulan, tetapi jangan sampai melakukan pukulan yang akan melukai mereka."
Hukuman badan bagi anak-anak sudah dilarang pada lebih dari 30 negara di seluruh dunia termasuk Jerman, Selandia Baru dan Spanyol. (Antara)