Bisnis.com, JAKARTA— Konsumsi minyak kelapa sawit dunia yang mencapai 56 juta ton pada 2013 ternyata tidak diikuti oleh komitmen perusahaan untuk menjaga keberlanjutan pengusahaan kelapa sawit.
Hal itu terbukti dari masih sedikitnya jumlah korporasi yang hirau dengan minyak kelapa sawit yang mereka produksi sudah atau belum mendapat sertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).
Survei yang dilakukan World Wildlife Fund (WWF) menyatakan, hanya 92 perusahaan dari 130 perusahaan yang disurvei memiliki komitmen terhadap minyak kelapa sawit berkelanjutan (SPO). Meskipun sebanyak 115 perusahaan diantaranya telah menjadi anggota RSPO.
Total produksi minyak kelapa sawit yang telah mendapatkan CSPO (Certified Sustainable Palm Oil) sekitar 3,3 juta ton, atau kurang dari 50% dari minyak kelapa sawit yang dikelola oleh 130 perusahaan tersebut. Jumlah tersebut adalah 5% dari total keseluruhan komsumsi minyak kelapa sawit dunia.
Irwan Gunawan, Deputi Direktur Inisiatif Transformasi Pasar WWF-Indonesia memaparkan, perusahaan yang menggunakan CSPO akan banyak mendapatkan nilai tambah. Selain menjaga reputasi pasar sebagai perusahaan yang pro kelestarian lingkungan, korporasi juga memiliki keuntungan komparatif karena diversifikasi produk akhir dari minyak kelapa sawit semakin banyak.