Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suap SKK Migas: Jenderal Moeldoko Akui Pernah Bertemu Rudi Rubiandini

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengaku pernah bertemu dengan tersangka suap SKK Migas Rudi Rubiandini saat dirinya masih menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) untuk membahas masalah pengamanan objek vital.
Jenderal Moeldoko/Ilustrasi
Jenderal Moeldoko/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengaku pernah bertemu dengan tersangka suap SKK Migas Rudi Rubiandini saat dirinya masih menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) untuk membahas masalah pengamanan objek vital.

"Rudi memang pernah ketemu saya saat saya jabat KSAD, waktu beliau ke Mabesad. Kita diskusikan antara saya dan asisten. Dia (Rudi, red) juga bawa beberapa asisten. Dia pertamanya kenalin diri karena masih pejabat baru, sama saya juga. Setelah itu tidak lanjut pertemuan kedua," papar Panglima TNI saat meninjau Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Markas Divisi (Madif) 1 Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/12/2013)

Menurutnya, dalam pertemuan itu tidak ada konteksnya soal urusan bisnis, melainkan membahas kegiatan eksplorasi atau yang berkaitan dengan migas yang banyak alami resistensi dengan masyarakat.

"Jadi konteksnya itu, ngga ada urusan bisnis. Ngapain aku urusin bisnis," kata Panglima TNI.

Ia menjelaskan, dirinya selaku pejabat yang bertanggung jawab masalah tersebut siap membantu menyelesaikan permasalahan itu.

Moeldoko pun memberikan saran kepada Kepala SKK Migas agar kegiatan eksplorasi atau yang berkaitan migas juga memperhatikan persoalan masyarakat.

"Bapak harus dekati masyarakat. Jangan sampai nanti setelah berjalan malah semakin terjadi resistensi," kata Moeldoko kepada Rudi saat itu.

Namun, tak lama setelah pertemuan, Rudi Rubiandini ditangkap oleh KPK. Tetapi, kerja sama pengamanan objek vital dengan Pertamina tetap berjalan.

"Ya setelah itu karena beliau (Rudi Rubiandini) tertangkap, ya tidak berlanjut. Kalau dengan pertamina tetap berlanjut," tuturnya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku tak memiliki beban psikologis untuk memanggil Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko yang disebut-sebut masuk dalam berita acara pidana pemeriksaan tersangka mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.

"Misalkan ada nama-nama itu (Moeldoko) dan kita butuhkan maka yang bersangkutan akan kita panggil. Jadi, KPK tidak punya kendala teknis dan juga kendala pisikologis untuk memanggil para petinggi itu," kata Ketua KPK, Abraham Samad sesaat sebelum mengisi diskusi 'Partai Politik di Tengah Pusaran Korupsi' dalam kegiatan diskusi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem, di Ancol, Jakarta Utara, Selasa.

Ia mengaku, hingga kini belum melihat BAP Rudi Rubiandini secara keseluruhan. Keterangan Rudi pun baru bersifat berdiri sendiri.

"Hingga kini, KPK pun masih mendalami keterangan Menteri ESDM Jero Wacik guna lakukan sinkronisasi antara keterangan yang satu dengan lainnya," ujarnya.

Nama Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko disebut-sebut dalam BAP tersangka kasus dugaan suap SKK Migas, Rudi Rubiandini. KPK pun memeriksa sejumlah pihak untuk membuktikan keterlibatan yang bersangkutan dalam kasus tersebut.

Dari BAP yang beredar di kalangan wartawan, nama mantan KSAD Jenderal TNI Moeldoko itu disebut-sebut bertemu dengan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di Gambir dan rumah dinas Moeldoko, Jalan Denpasar. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswires
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper