Bisnis.com, MAKASSAR- Provinsi Sulawesi Selatan mencetak nilai ekspor sepanjang 10 bulan tahun ini mencapai US$1,33 miliar dengan pertumbuhan 12,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$1,18 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Nursam Salam mengatakan pertumbuhan nilai ekspor tersebut ditopang peningkatan pengiriman komoditas nikel yang mencapai US$800,77 juta sepanjang 10 bulan tahun ini, naik 13,46% dibandingkan tahun lalu.
"Selain itu, perkembangan ekspor komoditas kakao dan biji-bijian yang tumbuh dua digit ikut mendongkrak perolehan nilai ekspor Sulsel sepanjang Januari-Oktober tahun ini," ucapnya dalam konferensi pers, Senin (2/12/2013).
Secara terperinci, lanjutnya, nilai ekspor komoditas kakao Januari-Oktober 2013 mencapai US$190,16 juta sementara komoditas biji-bijian mencapai US$74,05 juta, di mana kedua kelompok komoditas mencatat pertumbuhan masing-masing 36,17% dan 24,56% dibandingkan dengan tahun lalu.
"Jepang masih menjadi negara tujuan ekspor kita (Januari-Oktober 2013) dengan nilai mencapai US$862,06 juta, diikuti Malaysia US$119,44 juta dan China US$77,13 juta," papar Nursam.
Sementara itu, dari sisi impor Sulsel sepanjang Januari-Oktober 2013 juga meningkat 15,41% menjadi US$1,23 miliar dari tahun lalu US$1,06 miliar.
Menurut Nursam, peningkatan nilai impor tersebut dipicu pengiriman pesawat Sukhoi dan komponennya yang masuk ke Sulsel dengan nilai mencapai US$520,52 juta.