Bisnis.com, MEDAN - Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara telah memaksa sebanyak 6.155 warga di kaki gunung tersebut mengungsi ke sejumlah lokasi pengungsian.
Sutopo Purwo NUgroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Minggu (17/11/2013) pukul 20:24 WIB, Gunung Sinabung kembali memuntahkan material vulkanik.
"Tinggi kolom asap letusan mencapai 2.000 meter. Pada pukul 20:45 WIB, erupsi masih berlangsung," ungkapnya, Minggu malam (17/11/2013).
Dia melaporkan asap yang disertai material abu vulkanik tertiup angin yang mengarah ke barat dan barat daya Gunung Sinabung. Tampak luncuran awan panas sejauh 500 meter ke arah tenggara.
Hingga saat ini tampak masyarakat masih tetap tenang dan terkoordinasi di titik pengungsian.
BNPB mencatat hingga Minggu malam, jumlah pengungsi bertambah menjadi 6.155 jiwa dari 1.902 kepala keluarga. Mereka tersebar di 16 titik pengungsian.
Titik pengungsian yang tercatat secara resmi antara lain di Desa Mardinding di Los pekan Tiga Nderket 278 KK (940 jiwa), di Desa Sukameriah GBKP Payung 87 KK (303 jiwa), di Masjid Payung 36 KK (110 jiwa) dan di Desa Bekerah serta Desa Simacem di Los Naman Teran 161 KK (500 jiwa).
Pengungsi juga terdapat di Sentrum 151 KK (443 jiwa), di GBKP Simpang VI sebanyak 121 KK (385 jiwa), di gedung Serba Guna KNPI 131 KK (484 jiwa), di Klasis GBKP 94 KK (274 jiwa), dan di GBKP Kota 243 KK (807 jiwa).
Sementara itu pengungsi juga tercatat ada di Paroki jalan Irian sebanyak 178 KK (573 jiwa), di Masjid Agung 132 KK (509 jiwa), di GPDI Indokum Siroga Simpang IV sebanyak 63 KK (155 jiwa), di GBKP Simpang Katepul 86 KK (253 jiwa), di GBKP Asrama Kodim 54 KK (253 jiwa), di Kantor ASAP 18 KK (54 Jiwa) dan di Masjid Istiqrar Berastagi 69 KK (213 jiwa).
"Hal menonjol adalah terjadi penambahan jumlah pengungsi, desa yang tidak direkomendasi PVMBG ikut mengungsi dengan alasan takut. Sosialisasi sejauh ini sudah dilakukan," jelasnya.
