Bisnis.com, WASHINGTON - Amerika Serikat mengucapkan selamat kepada Georgia pada malam pelantikan presiden baru Giorgi Margvelashvili, Sabtu (16/11/2013).
AS juga dan memberikan penghormatan kepada pemimpin yang melepaskan jabatan, sementara juga mendesak kesatuan politik didahulukan.
Margvelashvili, politisi pemula, meraih kemenangan pemilu yang menghancurkan bulan lalu dan diatur untuk mengambil alih jabatan pada Minggu di negara yang pertama kalinya melakukan ambil-alih kepresidenan secara damai dan demokratis.
"Sampai hari ini ditandai dengan kontribusi-kontribusi para pemimpin politik selama dua puluh tahun terakhir," kata Presiden AS Barack Obama dalam sebuah pernyataan, merujuk presiden yang berakhir jabatannya, yang memerintah sejak merebut kekuasaan di 2003, dan perdana menteri lama miliarder Bidzina Ivanishvili, sekutu dekat presiden baru.
Obama berharap akan bekerja dengan penerus mereka untuk melanjutkan ikatan yang kuat dan mendalam bahwa Amerika Serikat dan Georgia telah menikmati selama lebih dari 20 tahun.
"Seperti yang kita menandai transisi politik penting, saya mengajak semua pemimpin politik Georgia untuk bekerja sama, dan terus bekerja dengan masyarakat sipil untuk membangun prestasi ini", katanya menambahkan.
Ivanishvili, yang koalisinya akan mempertahankan kontrol pemerintah, mencap Saakashvili sebagai "mayat politik" dan memperingatkan bahwa ia bisa menghadapi penuntutan.