Bisnis.com, JAKARTA - Empat bank terbesar China mencatat peningkatan tertinggi kredit bermasalah sejak 2010 setelah kredit lima tahun yang ditawarkan perbankan tersebut macet akibat sektor manufaktur kelebihan kapasitas dan ekonomi melemah.
Kredit bermasalah (NPL) itu dialami oleh Industrial & Commercial Bank of China Ltd., China Construction Bank Corp., Agricultural Bank (1288) of China Ltd. dan Bank of China Ltd. Kredit bermaslah itu naik 3,5% selama tiga bulan hingga 30 September menjadi 329,4 miliar yuan (US$54 miliar) secara keseluruhan, menurut Bloomberg News berdasarkan kinerja pada triwulan ketiga. Sedangkan keuntungan bank-bank tersebut naik 209 miliar yuan.
Peningkatan kredit bermasalah tersebut menambah kekhawatiran bahwa keuntungan perbankan akan menurun. Sedangkan para pembuat kebijakan berupaya memangkas produksi pada pabrik semen dan pabrik kertas yang telah menikmati kredit sejak 2008. Mereka juga meminta perbankan untuk menyediakan proteksi atau keringanan untuk menutup kerugian akibat pinjaman tersebut.
“Berhadapan dengan perlambatan ekonomi dan masalah kelebihan kapasitas dari sejumlah industri maka kredit tersebut akan semakin mengalami kesulitan,” ujar May Yan, seorang analis dari Barclays Plc. sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (31/10/2013)