Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggenjot perluasan lahan tanaman buah jeruk untuk meningkatkan daya saing produk lokal serta mengurangi ketergantungan impor.
Kepala Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias Dinas Pertanian dan Pangan (Disperta) Jabar Suwito Hadi mengungkapkan selama ini buah impor mendominasi di pasaran akibat terbatasnya produksi jeruk lokal.
"Pada 2014 akan ada demplot perluasan tanaman buah jeruk di beberapa kawasan. Saat ini kami sedang mempersiapkan lokasinya," katanya kepada Bisnis, Selasa (29/10/2013).
Suwito menjelaskan lahan yang sudah siap terdapat di Kab. Bandung seluas 35 hektare dengan fasilitas penunjangnya, dan di Cianjur seluas 2 hektare.
Menurutnya, produksi buah jeruk tergolong cepat di mana dalam tiga tahun sudah bisa menghasilkan.
Selain Bandung dan Cianjur, imbuhnya, pihaknya juga tengah mengevaluasi perluasan lahan di kawasan Garut karena selama ini budi dayanya terkendala virus sehingga sulit untuk diantisipasi.
"Gejala penyakit jeruk ini tidak tampak secara kasat mata, tetapi pohon jeruk akan kering dan mati secara perlahan, mulai dari buah yang kecil hingga daun yang berwarna kuning," jelasnya.
Kendati sudah diberi pupuk dalam jumlah yang banyak, jelasnya, pertumbuhan pohon jeruk tetap terhambat.
Secara terpisah, Kabid Produksi Hortikultura Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung Endang Rahmat mengemukakan untuk menjaga penetrasi hasil buah-buahan lokal, harus ada pembatasan impor dan bea masuk tinggi.
“Dengan begitu, peluang untuk mengembangkan jeruk sebagai komoditas unggulan di Jabar semakin besar. Pada 2014, kami akan mengembangkan varietas jeruk dengan fasilitas bibit unggulan yakni siam malang."
Distanbunhut telah menyiapkan lahan seluas 35 ha untuk pengembangan jeruk siam malang dengan sasaran daerah lahan kritis. Varietas jeruk tersebut memiliki nilai ekonomi cukup tinggi dan akarnya cukup kuat mencegah erosi.
“Selain untuk komoditas unggulan, jeruk ini bisa menjaga lahan di lokasi kritis karena akarnya yang kuat,” ujarnya.
Distanbunhut mencatat daerah penghasil jeruk di Kabupaten Bandung berada di wilayah Pasirjambu, Cicalengka, dan Ibun dengan jumlah produksi 311,1 ton per tahun.