Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pengupahan DKI Jakarta dari unsur buruh Dedi Hartono meminta pemerintah provinsi setempat melalui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) agar memperbaiki kualitas hitungan item kebutuhan hidup layak (KHL).
"Terutama item rumah yang sebelumnya Rp650.000 per bulan sedapat mungkin naik menjadi Rp800.000 per bulan, karena naiknya harga sewa rumah di DKI Jakarta," ujarnya, Senin (21/10).
Dia mengatakan harga sewa rumah dengan tiga ruangan berada pada kisaran Rp650.000 hingga Rp950.000 setiap bulan.
Item KHL lainnya yakni transportasi. Idealnya, sebesar Rp13.000 per hari, bukan Rp11.500 per hari.
"Setelah item KHL disempurnakan maka digunakan metode regresi (proyeksi KHL tahun depan) untuk menghitung KHL," tambah dia.
Menurut dia, KHL berpatokan pada perhitungan KHL 2013 dan akan sangat tidak relevan bila KHL tersebut diterapkan pada tahun berikutnya.
Setelah KHL dihitung kemudian ditambah dengan angka pertumbuhan ekonomi, produktivitas, dan inflasi, sehingga angka yang dihasilkan untuk kenaikan upah minimum 2014 adalah sekitar Rp3,5 juta -3,7 juta.
Sekjen Forum Buruh (FB) DKI Jakarta Muhammad Toha mengatakan buruh di DKI siap melakukan mogok nasional 28-30 Oktober 2013.
Bahkan, FB-DKI akan memulai aksi prakondisi mogok nasional lebih dahulu pada Jumat (25/10) dengan melakukan aksi menginap selama tiga hari di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta untuk memperjuangkan tuntutan mereka.
Ancam Mogok Nasional 28 Oktober, Buruh DKI Minta Perbaikan KHL
Anggota Dewan Pengupahan DKI Jakarta dari unsur buruh Dedi Hartono meminta pemerintah provinsi setempat melalui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) agar memperbaiki kualitas hitungan item kebutuhan hidup layak (KHL).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
30 menit yang lalu
Pramono-Rano Soroti Gap Kaya-Miskin di Jakarta: Ada 42.445 Kampung Kumuh
40 menit yang lalu