Bisnis.com, DENPASAR—Ratusan warga Desa Tanjung Benoa, Badung mendatangi kantor sebuah surat kabar lokal di Denpasar guna memprotes berita penolakan rencana reklamasi yang dinilai tak berimbang.
Tokoh masyarakat Tanjung Benoa Wayan Ranten mengatakan pemberitaan hendaknya mendidik masyarakat agar mengetahui betul duduk perkara rencana pengembangan Teluk Benoa.
"Yang jelas, daerah kami terancam tenggelam akibat abrasi yang kian tinggi. Kami ingin pemerintah mendukung upaya revitalisasi agar desa kami aman dari genangan air,” katanya, seusai unjuk rasa secara damai bersama warga, Minggu (20/10/2013).
Menurut pemantauan Bisnis.com, dalam sepekan ini terjadi sejumlah unjuk rasa pro dan kontra rencana reklamasi yang akan dilakukan di kawasan Teluk Benoa.
Mereka yang kontra maupun yang pro memiliki dasar masing-masing dan bergantian melakukan unjuk rasa.
Unjuk rasa warga Benoa yang mengenakan pakaian adat ke kantor surat kabar itu dijaga sejumlah aparat keamanan. Warga berorasi di depan kantor koran tertua di Bali itu.
Warga Tanjung Benoa yang telah beberapa kali wilayahnya terendam air laut saat gelombang pasang menginginan revitalisasi segera dilakukan.
Kata Ranten revitalisasi bisa dilakukan dengan kajian mendalam untuk mengembalikan luas Pulau Pudut seperti sebelumnya yang mencapai 8 hektare dan menjadi hak milik Desa Adat Tanjung Benoa.
Selain itu investor harus menyediakan lahan bagi warga miskin Tanjung Benoa sehingga mereka bisa memiliki tempat tinggal di kawasan revitalisasi.
Dia juga menuntut aktivitas masyarakat seperti penangkaran penyu, objek wisata bahari, aktivitas nelayan, dan usaha lain di Tanjung Benoa agar tetap berjalan.
"Kalau semua syarat disepakati, rencana revitalisasi Teluk Benoa bisa dilakukan karena pengembangan seperti itu bagus dan bisa menyelamatkan wiayah kami,” kata Ranten.
Ranten bersama warga lainnya juga meminta semua pihak berbicara sesuai kapsitas masing-masing. Dia menyayangkan jika orang luar Bali, termasuk artis yang ikut-ikutan menolak rekalmasi Teluk Benoa.
Dia mengingatkan agar tidak terus menerus menggulirkan isu freklamasi, karena yang akan dilakukan adalah revitalisasi di Teluk Benoa.
“Yang lebih tahu mana yang baik untuk daerah kami ya warga kami sendiri. Kalau rekalamasi ditolak, kami mendukung rencana revitalisasi yang akan menata Tanjung Benoa lebih baik,” ujarnya. (ra)
Warga Tanjung Benoa Minta Revitalisasi Kawasan
Warga Desa Tanjung Benoa, Badung terpecah terkait rencana reklamasi di kawasan Teluk Benoa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ema Sukarelawanto
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium