Bisnis.com, JAKARTA— Pertumbuhan ekonomi China mengalami akselerasi untuk pertama kalinya dalam tiga triwulan, setelah Perdana Menteri Li Keqiang memacu pertumbuhan produk pabrik dan investasi untuk mencapai target ekspansi ekonomi pada 2013.
Produk domestik bruto naik 7,8% selama periode Juli-September dibandingkan periode setahun sebelumnya, menurut Biro Statistik Nasional hari ini di Beijing.Angka itu cocok dengan perkiraan hasil survei Bloomberg News.
Produksi industri naik selama September sebesar 10,2%, sesuai dengan proyeksi, meski penjualan ritel naik 13,3%, menurut data hari ini sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (18/10/2013).
Peningkatan kinerja itu mencerminkan apa yang disebut Bank of America Corp. sebagai 'stimulus fiskal mini' yang dilakukan Li, termasuk memangkas pajak dan belanja perkeretaapian untuk memperkuat ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Partai Komunis akan mengadakan pertemuan bulan depan untuk membahas kebijakan yang aka dikeluarkan yang akan mengganggu sementara pertumbuhan ekonomi meski akan menjadi pondasi yang kuat untuk jangka panjang.
“Saya berharap pemulihan akan berlanjut sampai triwulan pertama tahun depan atau paruh pertamanya,” ujar Li Daokui, mantan penasehat akademis bank sentral China.
Dia kemudian menambahkan akan terjadi pelambatan pertumbuhan yang moderat karena reformasi menyebabkan 'periode tidak nyaman' dalam jangka pendek, namun berdampak positif untuk jangka panjang.