Bisnis.com, SEMARANG - Bupati Kendal Widya Kandi Susanti menyatakan kesiapan dalam mengawal industrialisasi perikanan sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar lebih luas.
Menurutnya, Pemkab sudah siap dengan melakukan beberapa langkah meliputi pelatihan industri kecil, menyiapkan kelengkapan sarana prasarana, infrastruktur, dan laboratorium untuk uji kualitas hasil olahan.
“Sehingga hasil perikanan terutama bandeng dan udang bisa lebih berkualitas dan bisa bersaing dengan produksi wilayah lain," tuturnya seusai peresmian industrialisasi bandeng di Kendal, Rabu (9/10/2013).
Industrialisasi perikanan itu, katanya, mengarah pada penguatan ekonomi kerakyatan sebagai salah satu program pengentasan kemiskinan di kota minapolitan itu.
Mengenai revitalisasi 43 ha lahan tambak untuk percontohan yang dibantu Kementraian Kelautan dan Perikanan, pihaknya mendorong agar pengusaha dan nelayan tambak skala kecil bisa berkesinambungan dalam upaya meningkatkan produksi perikanan.
Revitalisasi lahan tambak itu dilakukan di beberapa lokasi meliputi Kaliwungu, Wonorejo, Kartikajaya, Patebon, Wonosari dan beberapa lokasi lain.
Mitra pelaku budidaya tambak CP Prima, Gunawan mengatakan budidaya perikanan sangat menjanjikan untuk ekspor, terutama jenis udang vaname.
Menurut dia, udang jenis itu memiliki ketahanan tinggi terhadap cuaca dingin maupun panas sehingga potensial untuk diekspor.
"Sejauh ini produksi di tambak CP Prima sebanyak 25% penuhi pasar lokal dan 75% ekspor ke beberapa negara, harapannya kedepan bisa stabil dengan jumlah produksi lebih banyak," ujarnya.
Panen udang dalam 1 ha bisa menghasilkan sebanyak 3,5 ton - 4 ton, sementara target ideal setelah revitalisasi menyasar volume panen mencapai 12 ton per ha. (ra)