Bisnis.com, JAKARTA - Rizal Ramli adalah seorang ahli ekonomi dan politisi Indonesia. Ia pernah menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan pada Kabinet Persatuan Nasional dimasa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Inilah perjalanan hidupnya:
1954, Lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 10 Desember
1978, sewaktu masih menjadi mahasiswa jurusan Teknik Fisika - ITB ia pernah dipenjara oleh rezim penguasa waktu itu karena kritik-kritiknya yang tajam terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggapnya telah melenceng dari cita-cita berbangsa dan bernegara.
1990, Sempat kuliah di jurusan Teknik Fisika - Institut Teknologi Bandung, tetapi akhirnya mendapatkan gelar doktor ekonomi dari Boston University.
Sekembalinya dari Amerika Serikat setelah menyelesaikan pendidikan Doktor ekonominya, Ramli bersama beberapa orang ekonom lain seperti Laksamana Sukardimendirikan ECONIT Advisory Group. Ketika masih aktif sebagai Managing Director Econit, Dr. Rizal Ramli dan rekan-rekannya di lembaga think-tank ekonomi independen ini sering mengkritisi kebijakan ekonomi pemerintah Orde Baru. Misalnya saja kritik terhadap kebijakan Mobil Nasional, Pupuk Urea, Pertambangan Freeport, dan sebagainya. Bersama dengan beberapa orang koleganya Dr. Rizal Ramli mendirikan Komite Bangkit Indonesia (KBI) dan saat ini sekaligus menjabat sebagai ketua.
Saat menjadi Kabulog, ia juga berhasil membawa keuntungan bagi Bulog meski ia hanya memimpin selama 15 bulan. Rizal berhasil memberikan terobosan baru yang seketika mendongkrak nilai perekonomian Bulog hanya dalam kurun waktu 6 bulan.
2000, Pada Agustus ia menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Beberapa hari setelah diangkat sebagai Menko Perekonomian menggantikan Kwik Kian Gie, Rizal Ramli lalu mencanangkan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
2001, Sebagai Menteri Perekonomian juga membuat terobosan lain dengan mendorong penghapusan cross-ownership dan cross-management antara PT Telkom dan PT Indosat.
2012, Sebagai Penasihat Ekonomi PBB
2013, Menjadi Ketua Kadin dalam pemilihan melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Kuta, Bali, Sabtu (28/9/2013), Rizal dipilih oleh mayoritas pengurus daerah Kadin dan asosisi yang hadir. Selain Rizal, Rapimnas juga memilih Setiawan Djodi sebagai Ketua Dewan Pembina.
