Bisnis.com, MEDAN - Bank Indonesia Kantor Wilayah IX Sumatra Utara dan Aceh mewaspadai kemungkinan adanya potensi kredit macet pasca erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo.
Kepala BI Wilayah IX Hari Utomo mengatakan setelah terjadi bencana letusan Gunung Sinabung yang terjadi sejak 15 September 2013 dimungkinkan sebagian besar debitur terkena dampak terutama pada perekonomiannya. Dampak letusan akan mengganggu debitur perbankan di daerah tersebut.
"Kredit macet akibat letusan potensinya tidak besar, tetapi ada. Makannya perlu identifikasi lebih jauh," ujarnya usai Rapat Koordinasi Penanganan Pasca Bencana Sinabung di Kantor BI Medan hari ini, Jumat (27/9/2013).
Menurutnya hingga saat ini dampak terbesar akibat erupsi Gunung Sinabung adalah pada pertanian hortikultura. BI bersama perbankan akan melakukan identifikasi terkait siapa saja yang terkena dampak terbesar dan kemudian akan membuat langkah-langkah penanganan dari sisi perbankan.
Penanganan yang dilakukan, sambungnya, bisa berupa bantuan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR), dana bergulir, maupun bantuan lainnnya.
Layari Sinukaban, Ketua Komisi C DPRD Sumut, mengatakan masyarakat Karo sangat tinggi perjuangannya dalam menghadapi bencana. Darah pejuang telang mengalir pada masyarakat Karo sejak jaman dulu.
Erupsi Gunung Sinabung yang membuat produk hortikultura terkena dampak serius membuat masyarakat Karo tetap harus berjuang. Meskipun ada letusan, produk hortikultura tetap menjadi andalan warga Karo.
"Memang sempat terjadi penurunan saat bencana tetapi hanya beberapa hari, diperkirakan 6 bulan ke depan hasil dari petani Karo akan melonjak," jelasnya.
Perbankan di Kabupaten Karo terdiri dari 5 kantor cabang dan 9 kantor cabang pembantu. Bank yang beroperasi di kabupaten tersebut antara lain BRI, BNI, Bank Permata, Bank Sumut, Bank Syariah Mandiri, Bank Danamn, BTPN, dan Bank Mega.