MANUSIA berencana dan berusaha, Sang Khalik yang menentukan hasilnya. Kurang lebih itulah yang diyakini oleh Rumiyem (68), penjual lontong di Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatra Utara, calon jamaah haji.
Untuk menunaikan ibadah haji, dia mengaku menabung dari hasil jualan lontong selama 25 tahun. "Alhamdulillah, akhirnya mimpi saya berhaji ke Tanah Suci Mekkah segera terwujud," katanya di Asrama Haji Medan, Jumat malam (20/9/2013).
Sejak lama, Rumiyem memimpikan dapat menunaikan ibadah haji meski meskipun ia hanya seorang penjual lontong untuk sarapan.
Meski keuntungan yang didapatkan dari berjualan lontong itu tidak terlalu banyak, ia berkeyakinan dapat menabung agar bisa menginjakkan kaki di Tanah Suci.
Untuk merealisasikan mimpinya itu, Rumiyem selalu menabung seluruh keuntungan yang didapatkan dari berjualan lontong tersebut.
Uniknya, keuntungan dalam berjualan itu bukan ditabung di bank, melainkan di rumahnya di Jalan Sentosa Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir, Tebing Tinggi.
Selain ditabung, keuntungan dari berjualan itu dikumpul sedikit demi sedikit untuk membeli emas guna disimpan.
Ketika sudah terkumpul cukup banyak, uang tersebut disetorkannya untuk mendaftar sebagai calon haji.
"Ditambah dengan penjualan emas, terkumpul Rp20 juta. Langsung saya mendaftar (calon haji)," kata wanita yang memiliki enam anak itu.
Setelah menyerahkan uang pendaftaran, Rumiyem bersukur karena rezekinya cukup lancar sehingga dapat melunasi seluruh ongkos naik haji (ONH).
Setelah ONH lunas dan mendapatkan jadwal pemberangkatan, Rumiyem pun menunaikan ibadah haji disertai doa seluruh keluarga, terutama suaminya, Tugiman (74).
"Saya juga didoakan dalam (kelompok) perwiridan. Semoga Allah SWT menjadikan saya haji yang mabrur," tuturnya. (antara/yus)