Bisnis.com, PADANG-Pemerintah daerah Provinsi Sumatra Barat mengungkapkan jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat, jumlah penduduk miskin di provinsi itu meningkat sebanyak 9.610 jiwa dari 397.860 jiwa pada September 2012 menjadi 407.470 jiwa pada Maret 2013.
Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim mengatakan untuk mengukur angka kemiskinan suatu daerah seharusnya digunakan data perhitungan year on year (yoy).
Menurutnya, sesuai data BPS, justru angka kemiskinan Sumbar mengalami penurunan setiap tahunnya.
"Data BPS menunjukkan angka kemiskinan di Sumbar mengalami penurunan setiap tahun. Namun angka-angka saja tidak cukup. Kita ingin penduduk miskin di Sumbar terus bisa ditekan," ujarnya saat Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Sumbar di Padang, Kamis (19/9/2013).
Berdasarkan data BPS 2010, jumlah penduduk miskin mencapai 9,50% atau sekitar 430.024 jiwa. Pada 2011 angka itu menurun menjadi 9,04% dengan jumlah penduduk miskin 442.085 jiwa.
Selanjutnya, jumlah penduduk miskin pada 2012 tercatat 404.736 jiwa atau kembali turun menjadi 8,19%, dan hingga pertengahan tahun ini persentase penduduk miskin di Sumbar menurun menjadi 8,14%.
"Angka kemiskinan kita masih dibawah rata-rata nasional yang angkanya 11,37%. Tren penurunan penduduk miskin mencapai 0,6% setiap tahunnya," katanya.
Selain penurunan angka kemiskinan, Muslim menjelaskan terjadi peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat Sumbar.
Berdasarkan indeks garis kemiskinan pada 2010 pendapatan masyarakat mencapai Rp230.000 per kapita/bulan menjadi Rp292.052 per kapita/bulan tahun ini. Dia optimistis angka kemiskinan dan jumlah pengangguran di Sumbar akan terus
menurun setiap tahun.
"Kesejahteraan masyarakat juga meningkat. Termasuk tingkat pengangguran yang turun dari 6,95 % pada 2010 menjadi 6,33 % tahun ini. Artinya, kita berhasil menekan kemiskinan," kata Muslim.