Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headlines Koran: Tekanan Pasar Saham Reda, Kebijakan Perdagangan Salah Kaprah

Bisnis.com, JAKARTA—Isu rencana Bank Indonesia melarang KPR secara inden serta soal putusan rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS mengenai  stimulus moneter menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Kamis (19/9/2013).

Bisnis.com, JAKARTA—Isu rencana Bank Indonesia melarang KPR secara inden serta soal putusan rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS mengenai  stimulus moneter menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Kamis (19/9/2013).

Sorotan lainnya juga menyangkut tekanan di pasar saham yang mulai reda dan kebijakan perdagangan luar negeri yang salah kaprah.

Larangan KPR Inden Bertahap
Rencana Bank Indonesia melarang kredit kepemilikan rumah kedua dan seterusnya yang dibeli secara inden menjadi pertanda adanya perlindungan konsumen dan menekan risiko perbankan. Namun, larangan itu diharapkan diterapkan secara bertahap (KOMPAS)

Tekanan di Pasar Saham Mulai Reda
Satu biang keladi ketidakpastian pasar mulai berkurang. Hari ini, para pelaku pasar akan mendapat kepastian soal nasib program stimulus ekonomi Amerika Serikat (KONTAN).

Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Salah Kaprah
Kebijakan pemerintah yang hingga kini masih mengandalkan ekspor bahan baku alias barang mentah yang bernilai murah ketimbang menjual barang jadi dengan niulai tambah tinggi dinilai sebagai konsep perdagangan luar negeri yang salah kaprah. Itu sebabnya, sejumlah pengamat meyakini, kesalahan pemerintah tersebut sebagai biang keladi buruknya kinerja ekspor dan remuknya neraca perdagangan luar negeri (NERACA).

RI Siap Hadapi Keputusan The Fed
Pemerintah dan Bank Indonesia sudah mengantisipasi dampak pengurangan stimulus moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat. Dampak dari pengurangan tersebut diyakini hanya bersifat terbatas dan dana asing segera kembali ke emerginbg market, termasik Indonesia. /itulah sebabnya, investor diimbau tidak panik (INVESTOR DAILY).   

Pasar Butuh Kepastian
Pelaku pasar saham membutuhkan kepastian dari bank sentral AS yang akan mengurangi stimulus dari program quantitative easing tahap tiga. Kepastian dari the Fed merupakan alat ukur yang akan digunakan investor dalam mengkalkulasi risiko yang akan dihadapi dan menghitung potensi retur yang bsia didapat (INDONESIA FINANCE TODAY)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper