Bisnis.com, MEDAN - Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, hingga hari ini, Rabu (18/9/2013) terus melonjak hingga hampir 13.000 orang.
"Sekarang pengungsi banyak sekali, hampir 13.000 orang," ujar Adi Pandawa, Koordinator Lapangan Posko Danau Lau Kawar Badan SAR Nasional, melalui pesan singkat kepada Bisnis hari ini, Rabu (18/9/2013).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah pengungsi terus melonjak karena desa-desa yang ada di luar radius 3 Km yang sebenarnya dinyatakan aman sesuai rekomendasi Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) juga ikut mengungsi.
"Hanya desa Sukameriah saja yang harus dikosongkan karena posisinya berada kurang dari radius 3 Km dan terletak di bawah bukaan kawah Gunung Sinabung sehingga rawan luncuran awan panas dan lava," ungkapnya.
Menurutnya adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya letusan Gunung Sinabung menyebabkan masyarakat melakukan evakuasi mandiri. Bahkan yang tinggal di luar daerah bahaya pun ikut mengungsi.
Sebelumnya, kata dia, masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Sinabung sulit diungsikan. Perlu diatur tentang kesiapan mengelola pengungsian.
"Hari ini akan didata nama-nama pengungsi di tiap-tiap pos pengungsian. Orang keluar masuk tanpa ada pencatatan yang baik oleh petugas. Selain itu saat pagi hingga siang hari banyak pengungsi yang kembali ke rumahnya untuk merawat ternak dan lahan pertaniannya," kata dia.
Berdasarkan data BNPB, jumlah pengungsi meningkat drastis dari 7.542 pada Selasa petang (17/9/2013) menjadi 12.950 orang pada hari ini, Rabu (18/9/2013) pukul 11.00 WIB.
Begitu pula titik pengungsian dari 12 titik berkembang menjadi 24 titik. Jumlah pengungsi ini lebih besar daripada jumlah pengungsi saat erupsi Agustus-September 2010 yang letusannya lebih besar dibanding letusan saat ini.
Terdapat 24 pos pengungsian dan pengungsi tersebar di berbagai lokasi. Diantaranya di Jambur Sempakata (2.308 orang), Klasis GBKP (800 orang), GBKP Kota/Gedung KKR (1.200 orang), GBKP KOTA/Gedung Serbaguna (239 orang), dan Jambur Payung (1.500 orang).
Kemudian pengungsi juga ada di KWK Berastagi/perempuan (1.300 orang), Klasis Barastagi/laki-laki (381 orang), Mesjid Istikar Barastagi (174 orang), Mesjid Agung (182 orang), Zentrum (339 orang), GBKP Simpang VI (220 orang), Paroki (50 orang), dan Jambur Tuah Lopati (800 orang).
Selain itu, pengungsi juga terdapat di Losd Tiganderket (1.600 orang), Tanjung Pulo (500 orang), Gedung KNPI (170 orang), GBKP Jalan Kotacane (190 orang), GBKP/Retreat Center (200 orang), Sekolah Taman Doa Ora et Labora (105 orang), Posko Jambur Tongkoh (350 orang), Kantor ASAP (58 orang), GBKP Asrama Kodim (9 orang), dan Gereja GBKP Katepul (275 orang).