Bisnis.com, JAKARTA—Kisah kontribusi India terhadap pembauran budaya di Amerika Serikat mencapai titik puncaknya dalam pekan ini setelah Nina Davuluri, gadis berusia 24 tahun asal New York, terpilih sebagai wanita asli India pertama yang menyandang gelar Miss Amerika.
Namun demikian, prestasi yang diraih Davuluri tersebut tanpa diduga menimbulkan beragam reaksi, mulai dari yang keras hingga setengah menghina sampai pada puji-pujian atas prestasinya yang dilontarkan sejumlah warga Amerika Serikat. Reaksi mereka pun beragam dalam jejaring sosial menanggapi kemenangan gadis berkulit gelap tersebut.
Sebagian kicauan yang dikirim lewat Twitter menyindir kalau Davuluri merupakan generasi kedua Amerika. Bahkan ada yang menyebut dengan nada sentimen bahwa dia keturunan Arab dan Muslim. Lebih dari itu, muncul juga kacauan yang menyebut rupa wajah gadis itu sebagai seorang bermuka kriminal dan teroris.
Namun sebagian lainnya menilai wajah dan kulit Davuluri lebih Amerika dari yang lainnya. Dengan demikian, gadis itu pantas menjadi pemenang anugerah wanita paling cantik di negara tersebut selain pantas mendapat penghormatan, menurut kicauan lainnya sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (18/9/2013).
Memang, kemenangan Davuluri tidak lepas dari sejarah panjang pembauran budaya di negara Paman Sam tersebut. Setidaknya orang-orang India telah bermigrasi ke Amerika satu abad lalu. Tampilnya Davuluri sebagai duta Amerika Serikat juga menunjukkan perubahan sikap negera itu untuk menerima keragaman budaya dan etnis.
"Saya selalu menganggap Miss America sebagai tetangga saya. Miss America selalu berubah dan saya sangat terkesan ketika Davuluri dengan bangga menyebut dia adalah warga Amerika Serikat, menurut satu kicauan lainnya.