Bisnis.com, JAKARTA--Kepolisian Negara Republik Indonesia bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi menyelidiki bocornya dokumen surat perintah penyidikan (sprindik) yang memuat nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik sebagai tersangka terkait kasus pemberian hadiah dari PT Kernel Oil.
"Tentunya semua dikoordinasikan. Ketua KPK Abraham Samad juga sudah declare begitu ya," kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo di Jakarta, Senin (9/9/2013).
Terkait ada tidaknya laporan KPK terkait kebocoran sprindik ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, pihaknya tidak dengan gamblang menjelaskan hal tersebut, namun, dia menyatakan hal tersebut hanya masalah administrasi saja.
"Intinya itu masalah administrasi. Hal-hal yang seperti itu sudah jadi kewajiban penyidik. Untuk kaitan pemalsuan, intinya proses penyelidikan dan dikoordinasikan seterusnya," paparnya.
Timur meminta seluruh pihak untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan kasus sprindik Jero Wacik tersebut.
Sebelumnya pada Kamis (5/9) malam, beredar potongan salinan dokumen berisi nama Jero Wacik selaku Menteri ESDM menjadi tersangka berdasarkan pasal 12 huruf a atau b atau pasal 11 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dikirimkan dari akun surat elektronik beralamat [email protected].
Polri-KPK Usut Sprindik Palsu Jero Wacik
Bisnis.com, JAKARTA--Kepolisian Negara Republik Indonesia bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi menyelidiki bocornya dokumen surat perintah penyidikan (sprindik) yang memuat nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik sebagai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Lapor Mas Wapres, Ada 119 Aduan Sengketa Tanah
13 jam yang lalu
Prabowo: Pemerintah Akan Terus Hati-Hati dengan Pandemi Mpox
14 jam yang lalu