Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena popularitas Joko Widodo dalam berbagai survei mengalami hal serupa di jejaring sosial Twitter. Dalam rentang hanya setahun, 8 September-8 September 2013, ada sekitar 6,9 juta kicauan tentang Jokowi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh lembaga penelitian Prapanca Reseach (PR) dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (9/9/2013).
“Jumlah [kicauannya] jauh di atas kandidat-kandidat kuat presiden lainnya,” ujar Adi Ahdiat, analis PR, Senin (9/9/2013).
Untuk menggambarkan dominasi Jokowi dalam perbincangan Twitter ini, Adi membandingkan jumlah celoteh tentang Jokowi dengan nama-nama capres lain digabungkan.
Sesudah dijumlahkan sekalipun, total perbincangan tentang Prabowo, Megawati, Wiranto, dan Aburizal Bakrie baru mencapai sekitar 1,3 juta.
Artinya, jumlah tersebut hanya seperlima jumlah perbincangan tentang Jokowi.
Bahkan, ketika ditambah dengan jumlah mention nama-nama tokoh alternatif seperti Dahlan Iskan, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla, total celotehan pun baru mencapai 3,4 juta.
“Setelah semuanya dijumlahkan, nominalnya pun baru separuh dari perbincangan tentang Jokowi. Begitulah gambaran dominasi nama Jokowi di media sosial,” tambah Adi.
Adi menjelaskan melesatnya popularitas Jokowi itu tak lepas dari pencalonan dan kemenangannya dalam Pilkada Jakarta. Perbincangan tentangnya mulai melonjak November 2011, ketika namanya mulai digadang-gadang sebagai kandidat DKI-1.
Sebelum itu, citra Jokowi sebagai wali kota Solo yang istilahnya ‘ngewongke wong’ memang sudah ada, tetapi cenderung mengendap dalam ingatan publik dan belum diperbincangkan.
Sesudah memenangkan kursi Gubernur DKI, perbincangan tentang Jokowi konstan di atas angin.