Bisnis.com, JAKARTA--Ketua DPR yang juga anggota Majelis Pertimbangan Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie meyakini surat perintah penyidikan (sprindik) yang diduga terkait dengan petinggi PD dan Menteri ESDM Jero Wacik palsu.
Menurutnya, sprindik itu dinilai sebagai upaya pembunuhan karakter dalam satu permaninan politik kotor. Apalagi, ujarnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah membantah kebenaran sprindik tersebut.
"Akhir-akhir ini politik kita saling menzalimi dengan menggunakan cara-cara yang tidak sehat, yaitu politik kotor, bukan politik bersih, ujarnya di Gedung DPR, Jumat (6/9/2013).
Dia mengatakan seharusnya kalau ingin berkompetisi maka kompetisi itu seharusnya dilakukan secara sehat.Terkait surat itu, Marzuki berharap pihak-pihak yang ingin menjatuhkan PD diminta berkompetisi secara ketat dengan ide dan gagasan yang baik.
Selain itu, ujarnya, kompetisi semestinya dilakukan untuk memperjuangkan nasib rakyat. Bukan berkompetisi dengan cara saling menzalimi dan saling fitnah menjelang Pemilu 2014. Itu namanya tidak menjalankan demokrasi.
"Semoga pendzalim atau pemfitnah mendapatkan hidayah," tutur Marzuki.
Namun demikian, dia i mengatakan jika ada oknum anggota Partai Demokrat yang terlibat kasus korupsi maka harus oknum itu mempertanggungjawabakan perbuatannya secara pribadi.